Masyarakat Pancer Akui Ada Pihak Luar Dalam Aksi Tolak PT BSI

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Kondisi masyarakat di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, terus menghangat. Penyebabnya, warga mengaku sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan, bahkan aksi kekerasan dari kelompok massa yang sedang memprotes proyek Geolistrik, PT Bumi Suksesindo (PT BSI) di Gunung Salakan.

Yang mengejutkan, sejumlah masyarakat Dusun Pancer menyebut bahwa dibalik kelompok tolak PT BSI, ada campur tangan pihak luar.

“Warga kontra di Pancer itu pun karena banyak ditunggangi orang-orang luar, jadi suara asupan power mereka itu banyak orang-orang luar penggeraknya, bukan murni dari Pancer,” kata Sundik, salah satu warga Pancer, Minggu (16/2/2010).

Menurutnya, jika demo tolak proyek Geolistrik PT BSI, murni dicetus masyarakat Pancer, dipastikan lebih bertoleransi. Tidak seperti aksi tolak tambang emas yang selama ini terjadi. Terkesan semaunya sendiri dan tak lagi mengedepankan kerukunan dan saling menghormati antar warga.

“Kalau murni Pancer, tidak mungkin petik laut diganggu, simulasi tsunami diganggu, kan itu gawe nya warga Pancer, dan itu sangat penting bagi warga nelayan Pancer. Makanya kalau sampai terjadi bentrok warga pancer melawan warga pancer, orang luar saya sikat,” tegasnya.

Dan terkait keluh kesah tersebut, serta sejumlah permasalahan lainnya, warga telah menyampaikan kepada Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, ketika datang di Banyuwangi.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Pesanggaran, Sugiyo Dermawan, juga mencium adanya pihak luar berada dibelakang kelompok tolak PT BSI. Namun dia enggan menyebut bahwa para pihak tersebut berperan sebagai provokator.

“Kalau provokator saya gak menyebut demikian, tapi ada keterlibatan pihak luar dalam aksi tolak tambang,” katanya.

Diluar massa tolak tambang, mayoritas masyarakat Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, berharap keberadaan PT BSI mampu mengangkat taraf hidup masyarakat. Anak-anak nelayan bisa mengenyam jenjang pendidikan yang layak, sehingga mampu bersaing didunia kerja.

“Tidak semua harus (bekerja) di PT BSI, tidak, tapi bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dari orang tuanya,” imbuh Narto, warga Pancer lainnya. (Bi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait