MADIUN, beritalima.com- Konsep Smart City Kota Madiun, Jawa Timur, terus dimantapkan jelang evaluasi tahap pertama November mendatang. Rapat koordinasi kembali digelar, di gedung GCIO Dinas Kominfo, Selasa 27 Oktober 2020.
Rapat kali ini menghadirkan Prof. Marsudi Wahyu Kusworo, dan Toni D Susanto, praktisi ITS secara virtual. Keduanya memang menjadi pendamping dalam penyusunan konsep Smart City Kota Madiun sejak dari awal.
Kepala Bappeda Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto, mengatakan, terdapat sejumlah kendala dalam pengisian kuisioner evaluasi Smart City tahap pertama ini. Salah satunya, terkait quick win Smart City Kota Madiun. PeceLand sebagai quick win konsep Smart City belum maksimal menjelang evaluasi tahap pertama ini.
Adanya pandemi menjadi salah satu kendala pembangunan miniatur Kota Madiun yang menjadi goal konsep Smart City.
‘’Jadi pertemuan kali untuk mengkonsultasikan sekaligus meminta saran masukan terkait quick win smart city kita,’’ kata Soeko.
Kota Madiun, lanjutnya, memiliki Pahlawan Street Center (PSC) yang secara fisik sudah dapat disuguhkan. Karenanya, Pemkot Madiun meminta saran kedua pendamping agar quick win Smart City Kota Madiun tetap maksimal.
Setidaknya muncul dua opsi dalam rapat koordinasi tersebut. Prof Marsudi menyarankan untuk mengganti quick win PeceLand dengan PSC. Revisi master plan bisa disertakan saat evaluasi tahap pertama 9 November mendatang. Hanya, PSC harus lebih dioptimalkan. Terutama yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19. Misalnya penggunaan cashless dalam sistem jual-beli, menambahkan sensor pengunjung yang tidak memakai masker, tempat cuci tangan tanpa sentuh, dan lain sebagainya.
‘’Semua daerah saya rasa memiliki problem yang sama terkait pandemi ini. Jadi saya rasa tidak masalah untuk mengganti quick win PeceLand ke PSC,’’ ungkap Prof. Marsudi.
Opsi kedua mengemuka dari praktisi ITS Toni D Susanto. Menurutnya, quick win PeceLand tidak perlu diganti. Sedang PSC dijadikan sebagai quick win jangka dekat. Yakni, quick win dalam satu dua tahun ke depan. Sedangkan PeceLand menjadi goal pamungkasnya.
Senada dengan Prof Marsudi, Toni juga menyarankan untuk lebih mengoptimalkan PSC. Unsur-unsur Kota Madiun harus ada di PSC tersebut.
‘’Kota Madiun itu sehat dengan branding pecelnya, kuat dengan silatnya, dan cerdas dengan industri kereta apinya. Unsur-unsur ini harusnya ada di PSC. Selain yang disarankan Prof Marsudi tadi, mungkin bisa ditambahkan seni pencak silat dan lainnya yang menjadi branding Kota Madiun,’’ sarannya.
Sementara itu, Asisten I Sekda Kota Madiun, Ahsan Sri Hasto, menyebut, sejumlah opsi tersebut masih akan dilaporkan kepada Walikota Madiun. Karena semua opsi sama bagusnya untuk Kota Madiun.
‘’Ya tentu akan kita laporkan dulu kepada bapak walikota. Prinsipnya, evaluasi tahap pertama ini terus kita persiapkan,’’ tutur Ahsan. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).