Mawar Dengan Keluarga Hanya Bisa Pasrah

  • Whatsapp
BANDUNG, beritaLima.com -Mawar (bukan nama sebenarnya – Red), siswi salah satu SMP yang menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan beberapa waktu lalu kini hanya bisa pasrah pada nasib. Abh (57 tahun), laki-laki yang telah merenggut kesuciannya itu lepas tanggung jawab dan seakan bebas dari jerat hukum. Kepada beritaLima.com, Selasa (27/9/2016), abg yang terpaksa harus pindah sekolah dan rumah pasca kejadian itu menceritakan musibah yang menimpanya. Menurut Mawar, setiap usai sekolah dia biasa membantu Amih (istri pelaku-Red) membereskan pekerjaan rumah dan baru pulang selepas Isya dengan membawa uang rata-rata Rp. 15 ribu. “Hari itu Sabtu malam Minggu, hujan turun besar, amih melarang pulang. Karena besok libur, setelah mamah dan bapak yang disms lewat hp sepupu saya tidak keberatan, akhirnya sayapun menginap. Tengah malam saya terbangun karena merasa sesak seperti ada yang menindih. Saya terkejut ketika tahu Abh sedang melampiaskan nafsu bejatnya. Saya berusaha melawan tapi sia-sia dan hanya bisa menangis. Di luar gemuruh hujan dan petir yang memekakkan telinga menjadikan Abh semakin leluasa menyalurkan hasrat biologisnya “, cerita Mawar di sela-sela isak tangis. Pengakuan Mawar seperti tidak berarti, keadilan kembali tidak berpihak pada si miskin. “Amih marah-marah dan menganggap saya telah memfitnah Abh dan mengancam akan melaporkan pencemaran nama baik jika saya tetap ngotot menuntut Abh”, ujar Mawar. Hal tersebut dibenarkan EQ (ibu korban). “Kami minta bapak (maksudnya beritaLima.com-Red) jangan mendatangi Abh, biarlah Tuhan yang menghukumnya “, pungkas wanita yang melahirkan Mawar pasrah. Hasil penelusuran beritaLima.com, Abh yang diduga mencabuli dan memperkosa Mawar termasuk orang kuat. (Pathuroni Alprian).
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *