MBKM Unair Siapkan SDM Unggul Yang Siap Berkompetisi

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.

Ilmu dan kompetensi berubah dengan sangat cepat, selama pandemi ini kebijakan yang dilakukan harus siap dengan perubahan yang terjadi setiap saat. Dinamika dibutuhkan
untuk bisa fleksibel dan kreatif dalam menghadapi perubahan. Untuk itu, kesempatan belajar 3 semester di luar program studi ini, bisa dimanfaatkan dengan mengambil mata kuliah yang tersedia di prodi.

Oleh karena itu, mahasiswa harus mempunyai kapasitas baru untuk menjadi SDM (Sumber Daya Manusia) di masa depan yang siap dan berpengalaman. Hari ini belajar untuk merancang di hari esok. Kita tidak bisa hanya mengacu pada text book, dengan cara belajar kita selama ini. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan SDM unggul yang menguasai berbagai bidang keilmuan, siap berkolaborasi lintas disiplin keilmuan, dan siap jadi penyelesai berbagai permasalahan yang kompleks.

Pelaksanaan pembelajaran di luar bidang studi diatur lebih lanjut melalui Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 23 Tahun 2020, yaitu Tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran di Luar Program Studi Universitas Airlangga.

Sesungguhnya kemerdekaan belajar sebagaimana di dicanangkan oleh Ki Hajar Dewantara. Sesungguhnya hakikat pendidikan adalah untuk memartabatkan kehidupan, dan memanusiakan manusia, atau itulah hakekat dari Kampus Merdeka, dan Kampus Merdeka sebagai kampus kehidupan. Sebagai kampus kehidupan yang mengantarkan mahasiswa menjadi sosok-sosok yang bisa mempertahankan kehidupannya.

Berkaitan dengan MBKM, ada sembilan aktivitas yang bisa diikuti oleh mahasiswa sebagai bagian dari implementasi dari MBKM.
Unair sesungguhnya sudah sangat lama mengimplementasikan beberapa hal yang berkaitan dengan MBKM.

“Dulu jika ada mahasiswa yang menjuarai beberapa bidang tertentu, sudah kami hitung dengan SKS. Mahasiswa yang mengikuti konferensi atau student exchange, tidak perlu lagi KKN. Hal-hal ini sejatinya sudah termasuk bagian dari implementasi dari MBKM.
Demikian juga dengan magang dan praktik industri. Unair sangat mendorong dalam hal ini. Kami sudah memberangkatkan ratusan mahasiswa untuk melakukan magang industri. Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan menteri BUMN, untuk ke depannya bisa mendukung program-program magang industri lebih masif lagi.
Tidak hanya itu, mahasiswa yang mengikuti riset dengan dosen, dan mahasiswa yang wirausaha, kami masukkan dalam SKS tertentu. Mereka yang sudah menjalankan start up dengan baik, kami memberikan penghargaan pada saat wisuda pula,” demikian penjelasan yang disampaikan oleh rektor universitas Airlangga Profesor M. Nasih saat melakukan press konferensi di Graha Amerta.

“Pembelajaran lintas studi dan rumpun ilmu, kami sudah aplikasikan sejak mahasiswa semester satu. Artinya, semua sudah kami dukung penuh dengan sarana yang sangat maksimal. Hal-hal tersebut sebagai bukti bahwa Unair sudah melaksanakan MBKM dengan sebaik-baiknya, dengan penilaian indikator dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menunjukkan Unair telah melampaui dari batas penilaian,” terang Prof. Nasih.

Prof Nasih menambahkan, Unair mencapai poin pencapaian 74, dengan poin pertumbuhan 673, dengan posisi tinggi 10 persen, dan hal ini kalau dari kelompok PTNBH, Unair menempati posisi pertama. Karena pencapaian itu Unair mendapatkan insentif Rp 24 miliar dari kementerian.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait