ATAMBUA – Senator Ibrahim Agustinus Medah meminta Presiden Joko Widodo agar mengalokasikan 3.000 embung untuk Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2017. Ribuan embung itu hanya 10 persen dari program pengadaan 30.000 embung oleh pemerintah tahun ini.
“Kami minta 10 persen dari total embung karena masalah utama pertanian di NTT adalah air, dan selalu menjadi momok,” kata Medah kepada Menteri Pertanian Arman Sulaiman saat panen raya jagung dan kacang tanah di Desa Kenebibi, Kecamatan Kakulukmesak, Kabupaten Belu, Selasa (14/3/2017). Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Bupati Belu Willy Lay, Bupati Malaka, Stef Bria Seran, Forkompimda kabupaten Belu dan Malaka serta masyarakat Tani.
Menurut Medah, informasi mengenai pembangunan 30.000 embung di seluruh Indonesia itu sudah sampai di Komite II DPD RI. Salah satu bidang tugas Komite II terkait dengan sektor pertanian. Medah juga anggota Komite II DPD RI.
Menanggapi hal tersebut, Mentan janji akan berkoordinasi bersama Kementerian Desa dan Kenterian PU dan Perumahan Rakyat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Pada kesempatan tersebut, Mentan menyerahkan batuan 10 unit traktor roda empat dan satu unit exafator untuk Kabupaten Belu dan Malaka.
“Bantuan ini saya berikan atas permintaan Pak Ibrahim Medah dan saya minta agar Pak Ibrahim turut mengawasinya sehingga setiap hari traktor dan exafator ini bekerja untuk mengolah lahan pertanian masyarakat,” katanya.
Ia bertekad, Kabupaten Belu dan Malaka menjadi lumbung pangan yang akan diexport ke Timor Leste. Ia juga terus memotifasi para petani agar memperluas lahan pertanian karena rata-rata petani di NTT hanya menggarap lahan hanya sekitar 0,5 hektare.
“Saya senang karena bawang merah dan kacang tanah dari Belu sudah dijual ke Timor Leste. Ini langkah maju yang sudah dilakukan Pak Bupati Belu dan.harus lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya. (Ang/Laurens Leba Tukan)