Menurut sudut pandang Islam kejatuhan kotoran cicak memiliki makna yang lebih dalam dan berkaitan dengan kebersihan dan kebersihan ritual. Ada juga yang menyebutkan bahwa kejatuhan kotoran cicak dapat menjadi pertanda yang akan terjadi di masa depan.
Hal itu tak berlaku bagi syariat Islam. Istilah tersebut digunakan karena dulu orang-orang Arab jahiliah suka menentukan nasib mereka (keberuntungan dan kesialan) dengan burung.
Dalam Islam sendiri, hal tersebut masuk ke dalam kategori syirik karena mereka yang percaya tidak memiliki rasa tawakal kepada Allah Swt. Pasalnya, mereka lebih percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal atau di luar logika.
- Arti kejatuhan Kotoran Cicak Menurut Islam.
Menurut sebagian ulama termasuk madzhab syafi’i, serangga yang darahnya tidak mengalir dianggap tidak najis.
- Ibnu Qudahah mengatakan sebagai berikut:
“Jenis yang kedua: hewan yang tidak memiliki nafs (baca: darah) yang mengalir, ia suci semua bagian tubuhnya dan semua yang keluar darinya”.
Namun bagaimana dengan cicak apakah termasuk najis atau tidak, Imam Nawawi -ulama Mazhab Syafii- dalam bukunya al-Majmu’ mengatakan:
“Untuk cicak, mayoritas ulama menegaskan, dia termasuk binatang yang tidak memiliki darah yang mengalir.” (al-Majmu’, 1:129)
- Imam An Nawawi, ulama Madzhab Syafi’i, dalam kitab majmu syarah muhadzab mengatakan sebagai berikut:
“Adapun cicak, maka para jumhur ulama (Syafi’iyyah) berpendapat bahwa ia termasuk hewan yang tidak mengalir darahnya. Diantara yang menegaskan hal tersebut adalah Syaikh Abu Hamid dalam Ta’liq-nya, Al Bandaniji, Al Qadhi Husain, penulis kitab Asy Syamil, dan selain mereka. Dan dinukil dari Al Mawardi bahwasanya dalam hal ini ada dua pendapat, sebagaimana ular. Dan Syaikh Nashr Al Maqdisi menguatkan bahwa cicak itu memiliki darah yang mengalir”.
- Imam ibnu qudamah juga mengatakan sebagai berikut:
“Binatang yang tidak memiliki darah mengalir semua bagian tubuhnya dan yang keluar dari tubuhnya (kotorannya) adalah suci.” (al-Mughni, 3:252).
- Hewan Cicak Dalam Pandangan Islam.
Cicak merupakan hewan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hewan ini bisa dijumpai di dalam rumah maupun luar rumah. Dalam islam, membunuh cicak merupakan sunnah karena binatang ini termasuk fasik atau pengganggu.
Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang membunuh seekor cicak dengan satu pukulan dicatat baginya seratus kebaikan.
Dalam dua pukulan pahalanya kuramg dari itu dalam tiga pukulan pahalanya kurang dari itu,” (HR. Muslim).
- Mempercayai Mitos dan arti Kejatuhan Kotoran Cicak Menurut Islam.
Banyak mitos yang beredar di masyarakat Indonesia, salah satunya adalah kejatuhan kotoran cicak. Sebagian orang percaya bahwa fenomena tersebut memiliki makna yang berkaitan erat dengan kesialan.
Islam sebetulnya tak mengenal mitos karena ini merupakan budaya masyarakat jahiliyah yang dilarang. Mereka yang percaya mitos disebut sebagai Thiyaroh.
Sebagai seorang Muslim, alih-alih merasa khawatir akan mendapat sial, ada baiknya jika melakukan beberapa hal yang sesuai ajaran Islam saat kejatuhan kotoran cicak. Salah satunya bisa dengan membaca doa ketika kejatuhan kotoran cicak.
- Doa Kejatuhan Kotoran Cicak.
Berbagai informasi mitos yang beredar ketika seseorang kejatuhan kotoran cicak. Konon katanya, kejatuhan kotoran cicak akan mendapatkan kesialan.
Hal tersebut adalah mitos, namun apapun yang terjadi sebaiknya kita berdoa dan meminta perlindungan Allah SWT. Berikut doa Kejatuhan kotoran cicak:
Allohumma lla thoiro illaa thoituka walaa khoiro illa khoiruka, walaa ilaaha ghoiruka.
Artinya: “Ya Allah! Tidak ada kesualan kecuali kesialan yang Engkau tentukan. Dan tidak ada kebaikan kecuali kebaikan-MU. Serta tiada Ilahi (yang berhak disembah) selain Engkau.” (HR Ahmad dan Ibnu Sunni?