Mencari Jejak Masa Lalu Batik Indonesia

  • Whatsapp

Catatan: Adi Kusrianto
.
beritalima.com | Hari ini, 2 Oktober 2019, adalah Hari Batik Nasional dan Internasional. Di bawah ini catatan dari Adi Kusrianto dari Ikatsi (Ikatan Ahli Tekstil Indonesia). Semoga bermanfaat bagi pembaca (redaksi/yra)

Rijcklof van Goes, salah seorang yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jendral di Jawa, menuturkan dalam laporannya bahwa pada tahun 1656, di lingkungan kraton Mataram diketahui terdapat empat ribu wanita yang melakukan pekerjaan dapur, memintal, menenun, menyulam, menjahit dan melukis.

Apa yang disebutnya “melukis” di sini adalah membatik. Hanya saja waktu itu belum dikenal istilah batik, atau membatik. Hal itu menunjukkan bahwa budaya membatik sudah menjadi salah satu budaya kriya yang sangat tua di negeri ini.

Chasterlein, salah seorang anggota Raad van Indie (Dewan Hindia), adalah orang pertama yang menyebut “batex” (batik) dalam laporannya tentang daerah-daerah jajahan pada saat akhir karirnya di Hindia Belanda (Indonesia) pada tahun 1705.

Lebih tiga abad kemudian, semenjak negeri ini mengenal penggunaan istilah batik hingga sekarang, batik tetap menjadi salah satu barang kerajinan sekaligus industri yang tidak pernah mati.

Ada sekian taus ribu wanita Indonesia yang saat ini menjalankan usaha batik, dan berjuta-juta orang lainnya yang menggantungkan hidupnya pada industri batik. Batik telah menjadi salah satu “jalan hidup” bagi banyak orang Indonesia, dan juga di masa-masa yang akan datang. (di ilhami tulisan M. Nailul Huda)
.
Selamat Hari Batik, 2 Oktober 2019.
.

### Teman-teman, hayooo siapa yang bisa memberikan masukan sejak kapan istilah batik digunakan secara meluas di Jawa. Ingat, Raden Ajeng Kartini, dijamannya (1879 -1904) tidak menyebutkan kata batik sekalipun dalam surat menyuratnya dengan Dr. Abendanon. Padahal ia nyata-nyata mengirimkan fotonya dalam surat menyurat itu ketika beliau bersama dua sudarinya ketika membatik di halaman/taman dirumahnya. Ia hanya menyebut dengan “Onze kleding” (pakaian kami) atau “onze doek” (kain kami) bahkan menyebut kata “kain” dalam kosa kata bahasa Indonesia.

Apakah ibu kita Kartini tidak bangga menyebut “batik?”… Apa boleh jadi saat itu kata batik belum banyak digunakan secara meluas di kalangan orang Jawa??? ####.
.
Tulisan tentang batik tertua yang saya miliki adalah De Batik Kuns in Nederlandsche Indie en Haar Geschiedenis sebuah laporan yang bari diterbitkan pada tahun 1904. Sementara isi pengamatannya dilakukan satu abad sebelumnya 1812. Ini artinya kata Batik sudah digunakan peneliti Belanda pada awal abad ke 19. (y)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *