“Meneguhkan kembali Hari kebangkitan nasional di era globalisasi”

  • Whatsapp

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei 1908 menjadi momentum berserjarah titik balik perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Sejak saat itu, para pemuda berkomitmen bersatu untuk melakukan pergerakan dan perlawanan, melalui perserikat perseriktan, kaum pelajar-pelajar  punya kesadaran nasionalisme Semangat persatuan dan keinginan kuat untk merdeka.

Atas dasar kesama nasib, saat itu dengan keyakinannya menyatakan bahwa hanya kaum terpelajar lah yang dapat membawa bangsa ini keluar dari kungkungan penjajahan dan penghisapan kolonial
Kaum terpelajar sebagai kelompok yang tercerahkan, diyakini mampu melihat setiap bentuk ketidakadilan yang dialami sesama bangsanya, dan selanjutnya dapat mengorganisir masyarakat dan bersama berjalan menuju kedautaan.

Di era globalisasi tentunya tidak lepas dari interaksi terhadap negara adi daya, dan indonesia sebgai negara ketiga personalan ketimpangan sosial, dan kemiskinan, penggerusan sumber daya alam (SDA) dan konfik horisontal, dan kekerasan seksual, dan masuknya investasi asing yang besar besar, ini menjadi tantangan bagi bangsa kita khususnya bagi generasi pemuda.

Bangsa kita menghadapi ancaman yang sangat serius terorisme dan narkoba, ini akan berdampak serius dan merusak nilai nilai kebangsaan dan keindonesia kita, semangat gotong royong untk memerangin dan membertas bersama, rasa satu kesatuan dan persatuan untk NKRI semua elemen yang ada di republik ini. Jati diri bangsa dan nilai nilai kebangsaan kita, harus di pertahakan dan harus menjadi karakter dan perilaku kita di tengah tengah arus globalisasi ini.

Meneguhkan kembali momentum kebangkitan nasional ini menjadi ajang refleksi terhadap pemuda dan gerakan mahasiswa, kesadaran nasional sangat tinggi, dan cita-cita persatuan,.menjadi penting dengan maraknya ideologi transnasional yang anti pancasila, karna akan menggerogoti NKRI, penting kiranya bagi pemuda untk berwawasan nusantara untuk meneguhkan komitmen kebangsaan kita.

Cita-cita para mendahulu kita sampai mengantar negeri berdualat dan rasa aman, sejahtera, dan membangun ikatan kebersamaan yang luhur, senantiasa untk menjaga keutuhan dan persatuan, kesadaran bersama, gerakan kolektif  penting untk meneguhkan kebanggaan dan keindonesiaan kita untk merawat NKRI dari ancaman gerakan gerakan sparatis.

Sabda M Holil
Mahasiswa Sosiologi Agama UIN SUKA Jogja.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *