Laporan Reporter : Gede Siwa
TORAJA UTARA,beritalima.com-Toraja sebagai salah satu daerah yang ‘kaya’ dengan budayanya yang unik, tentunya hal ini menjadi ‘magnet’ tersendiri selaku daerah yang menjadi destinasi tujuan wisata dunia.
Budaya masyarakat Toraja telah tersohor diberbagai belah dunia,tidaklah heran,juga daerah Toraja mendapat berbagai sebutan untuk mengungkapkan rasa keindahan alam di Bumi penghasilan komoditi kopi tersohor ini.
Ada begitu banyak pesona keindahan alam,budaya serta masyarakatnya terbuka dan ramah,merupakan tampilan kultur yang sangat menghormati serta menghargai warga yang datang di bumi, dengan tampilan seni tari Pa’gellu yang dilakukan oleh gadis cantik ini.
Masyarkat Toraja,dengan budaya yang unik,kendati warganya sedikit demi sedikit telah meninggalkan tradisi Toraja, yang awalnya memiliki keyakinan Aluktodolo,semacam aliran kepercayaan leluhur orang Toraja.Saat ini masyarakat Toraja mayoritas memeluk Agama Kristen dan sekitar 20 persen memeluk Agama Muslim.Serta toleransi Agama hidup berdampingan dengan baik,sebab masyarakat Toraja dengan filosofi,”Kita Adalah Saudara”,dengan filosofi ini,menyakiti orang lain berarti kita menyakiti saudara kita sendiri.
Masyarakat Toraja sangat memegang kuat adat istiadat yang berlaku di tanah leluhur mereka.Seperti tradisi upacara pembangunan rumah adat Toraja,awal pembangunan rumah adat tersebut ada tradisi Toraja hingga saat ini masih lestari dilakukan oleh warga Kelurahan Pantanakanlolo Kecamatan Kesu Kabupaten Toraja Utara,masih melestarikan tradisi yang disebut Messa’bi dengan keyakinan kepercayaan Aluktodolo.
Tradisi ini ada kemiripan dengan tradisi kepercayaan masyarakat Hindu Bali,dalam memulai sesuatu dirangkai dengan upacara ritual menggunakan sarana bahan bambu,nasi tumpeng serta beberapa sarana yang lain seperti kapur sereh dan sarana lainnya yang dibutuhkan.
Upacara ini berlangsung pada saat pembangunan rumah adat Tongkonan Selebayu di Kesu,Tongkonan Sarungallo dan Laik Kalabi’.
Masih banyak lagi tradisi Toraja yang unik dan menarik wajib untuk dikunjungi,ini juga akan menginfirasikan kehidupan di masa sekarang,bahwa nenek moyang kita telah mengenal tradisi dengan peradaban yang begitu luhur dan patut dilestarikan.(Gede Siwa).