Mengenal Jenis Varian Virus Corona Di Dunia

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Saudara setanah air sebangsa, Sejak kasus corona di Wuhan dan menjalar keseluruh dunia sudah berlangsung hampir 2 tahun lamanya, kehidupan manusia mengalami musin lockdown, PSBB, PKMM yang mengajarkan semua orang harus ” stay at home” dan mendiam diri menjadi kebodohan tentang apa yang harus dibuat dan diakuan shari hari. Meski mutasi virus corona terus berlangsung, namun pencegahan penularan masih sama, yakni menjalankan protokol kesehatan antara lain:
1. Memakai masker
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
3. Menjaga jarak
4. Menghindari kerumunan
5. Menjalani imunisasi

Pandemi Covid-19 berjalan hampir dua tahun.Seiring waktu berjalan virus corona penyebab Covid19 juga mengalami mutasi dan menimbulkan beragam varian baru. Kenali varian virus corona baik yang baru maupun lama dan pahami gejala serta cara mencegah penularannya agar tidak positif Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan adanya pemberian nama-nama baru bagi varian virus corona yang telah terdeteksi di sejumlah negara. Penamaan ini dilakukan setelah sejumlah pertimbangan serta adanya konsultasi luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial WHO mengumpulkan sekelompok ahli mitra dari seluruh dunia untuk melakukannya, termasuk para ahli yang merupakan bagian dari sistem penamaan yang ada, ahli nomenklatur dan taksonomi virus, peneliti dan otoritas nasional WHO memutuskan memberikan nama-nama baru bagi varian virus corona yang tidak terkait dengan suatu negara, namun masih tetap mudah diingat. Nama tersebut menggunakan alfabet Yunani. “Tidak ada negara yang boleh distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian,” kata Van Kerkhove melalui akun Twitter-nya, 31 Mei 2021.Lonjakan kasus Covid-19 yang tak kunjung melandai di Indonesia, diyakini dapat mengakibatkan munculnya varian-varian baru dari mutasi virus SARS-CoV-2.Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 2.877.476 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan beberapa varian Covid-19 sebagai Variant of Concern (VOCs), yaitu varian Alpha (UK), varian Beta (Afrika Selatan), varian Gamma (Brazil) dan varian Delta (India).Sedangkan, yang termasuk dalam klasifikasi kedua yaitu Varian of Interest (VOIs) adalah Varian Epsilon, varian Iota (Amerika Serikat), varian Zeta (Brazil), varian Theta (Philipina), dan varian Kappa (India beberapa di antaranya memiliki kemampuan penularan yang lebih progresif dan cepat hingga 20 persen dibandingkan dengan virus aslinya.
Munculnya varian-varian baru akibat mutasi virus SARS-CoV-2 merupakan hal yang wajar. Varian-varian baru Covid-19 akan terus muncul, terlebih jika penularan dan mobilitas masyarakat masih tidak dapat terkendali.Oleh karena itu, hal yang terpenting dilakukan masyarakat adalah patuh protokol kesehatan, dan segera melakukan isolasi mandiri atau memeriksakan diri ke rumah sakit jika muncul beberapa gejala yang dicurigai akibat infeksi Covid-19.
Berikut perbedaan gejala-gejala infeksi Covid-19 yang perlu diwaspadai dari beberapa varian, yakni;
1. Varian awal SARS-CoV-19
Pada awal kemunculan penyakit Covid-19 di Wuhan, China, gejala awal yang diwaspadai sebagai pertanda infeksi Covid-19 adalah demam tinggi di atas 37,5 derajat Celcius. Namun, seiring waktu, varian awal SARS-CoV-2 ternyata menimbulkan beberapa gejala baru lainnya, berikut di antaranya:- Demam- Batuk- Kehilangan penciuman atau rasa- Sakit tenggorokan – Nyeri otot- Diare- Mual

2. Varian Alpha
Varian baru Alpha pertama kali ditemukandi Inggris, dan pada awalnya disebut dengan varian B.1.1.7.Vairan Alpha diketahui lebih menular sekitar 50 persen dibanding strain aslinya.Sementara itu, gejala umum yang diakibatkan infeksi varian baru Alpha ini cenderung lebih parah daripada varian awal sekalinBeberapa gejala khusus dari infeksi varian Alpha, yakni : – Batuk berlendir- Keluar lendir bervirus dari mulut dan hidung- Batuk dan sakit tenggorokan- Hilang rasa dan indra penciuman – Sesak napas – Sulit berpikir jernih- Pusing, malaise, dan mual- Kelelahan dan nyeri otot

3. Varian Beta
Varian berikutnya dari Covid-19 yang banyak ditemukan juga di Indonesia adalah varian Beta.Varian baru Beta ini pertama kali muncul di Afrika Selatan, dan disebut dengan B.1.351 pada awal ditemukan varian Beta memiliki pola mutasi berbeda, yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada struktur protein spike milik virus corona.
Berikut beberapa gejala khusus yang ditemukan pada pasien terinfeksi varian Beta:- Demam- Indera penciuman hilang- Sakit kepala- Batuk terus-menerus- Sakit perut- Sakit tenggorokan

4. Varian Delta
Varian yang satu ini menjadi jenis atau varian yang paling dikhawatirkan saat ini, yaitu varian Delta.Varian Delta masuk dalam kategori VoC oleh WHO, karena penularannya sangat cepat dan prosesif hingga 20 persen dibandingkan varian awalnya. Keluhan penyakit akibat infeksi varian Delta ini juga semakin buruk, jika terjadi pada pasien Covid-19 yang berusia tua dan memiliki komorbid.Adapun, gejala khusus yang ditemukan adalah sebagai berikut:- Sakit kepala- Flu parah- Sakit tenggorokan- Demam- Batuk- Sakit perut- Muntah- Mual- Nyeri sendi- Gangguan pendengaran- Hilang selera makan

Berikut ini penamaan baru untuk 10 varian baru virus corona:
1. Varian Alpha dari Inggeris B 1.1.7 : merupakan varian virus corona yang pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020. Studi awal mengenai varian baru virus corona tersebut menunjukkan potensi peningkatan penularan dan rawat inap. Adapun sejumlah gejala dari varian baru virus corona Alpha ini yakni: Demam Batuk Sulit bernapas Menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman Keluhan pada saluran pencernaan

2. Varian Beta dari Afrika Selatn B.1.351 :Virus corona varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020 varian virus corona B.1351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibody, akan tetapi belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit Varian virus corona Beta ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi.

3. Varian Gamma dari Brazil P.1 merupakan varian virus corona yang ditemukan di Brasil. Varian virus corona Gama ini juga sama dengan varian B.1.352 ditemukan lolos dari netralisasi saat diinkubasi dengan antibody yang dihasilkan sebagai respon terhadap gelombang pertama pandemi.

4. Varian Delta dari India B.1.617.2 Virus corona varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan B.13.53 dan pada varian Brasil, P1. Adapun L452R juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429. Varian virus corona Delta ini diangggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat. Varian virus corona Delta juga sudah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesi antara lain Jakarta.

5. Varian Epsilon berasal dari Amerika serikat B1.427/ B.1.426 Varian virus corona baru ini merupakan varian Callifornia.varian virus corona Epsilon ini diperkirakan menyumbang 52 persen kasus Covid di California, 41 persen di Nevada, dan 25 persen di Arizona.CDC juga telah mengklasifikasikan varian virus corona Epsilon ini sebagai varian kekhawatiran yang berarti ada bukti bahwa varian ini mengarah pada peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah.

6. Varian Zeta dari Brazil P.2 Varian P2 adalah varian virus corona lain selain varian P1 yang terdeteksi lebih dulu di Brazil. Varian virus corona Zeta ini juga telah terdeteksi lebih dahulu di Inggris dan dilaporkan menyebar di Rio de Janeiro.Varian virus corona Zeta ini meskipun mengandung E484K namun diangggap tak cukup untuk menetapkannya masuk sebagai Varian kekhawatiran Varian virus corona Zeta tidak mengandung mutasi penting lain sebagaimana yang dibawa varian P1.

7. Varian Eta ( B.1.525) Virus corona variaan B.1525 adalah varian yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris. Para ilmuwan mengawasi varian virus corona Eta ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen protein lonjakan. Mutasi tersebut atermasuk adanya E484 K.Meski demikian sejauh ini tak ada bukti bahwa virus corona Eta lebih menular atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.

8. Varian Theta dari pilipina P.3 Varian virus corona asal Filipina ini dideteksi di Filipina pada 13 Maret 2021 ditemukan pada sampel lokal meskipun belum cukup bukti varian virus corona Theta tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat namun tetap ada kemungkinan virus lebih menular dibandingkan versi asli SARS-CoV-2.

9. Varian Lota dari Amerika serikat Virus corona varian B.1526 mulai ditemukan pada sampel yang dikumpulkan di New York pada Bulan November 2021. Belum diketahui apakah varian virus corona Iota lebih menular dibandingkan virus aslinya. Virus virus corona Iota juga belum tersebar luas, namun tampaknya menyebar cukup efisien melalui wilayah metropolitan New York dan sekitarnya.

10. Varian Kappa dari India B.1.617.1 Varian virus corona Kappa merupakan varian baru yang terdiri dari mutasi ganda. Di India, yang melaporkan lebih dari 2,7 juta kasus infeksi, sub-garis keturunan B1617,1 dan B1617,2 ditemukan masing-masing pada 21 persen dan 7 persen dari semua sampel. B1617.1 dan B1617.2 terbukti resisten terhadap antibodi Bamlanivimab yang digunakan untuk pengobatan COVID-19, serta “berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi” untuk B1617.1.
Demikian selintas ulasan tentang varian yang wajib kita ketahui tentang viru corona ini agar kita jauh lebih sukses dan mengenal jenis demi jenis varian covid-19?yang sedang bermutasi di alam jagad ini,kita sedang dilanda virus corona yang berkepanjangan Indonesia harus bangkit kita bisa patuhi protokol kesehatan yang ada.rakyat sehat negara kuat.
RobertoNews 1275 《22.3.22(06.00)》
Praktisi Dokter dan Penulis ilmu kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait