Mengenang Sarwono Kusumaatmadja

  • Whatsapp

Sapta : Meski jabatannya Menteri Pak Sarwono Suka Mencuci Pakaiannya Sendiri

Jakarta–Puluhan mantan aktivis, mantan Menteri, mantan pejabat birokrat politisi Partai Golkar, Minggu (29/7) berkumpul di Aula Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Mereka datang untuk mengenang sosok Sarwono Kusumaatmadja yang meninggal dunia pada 25 Mei 2023 lalu.

Menteri PAN dan RB, Azwar Anas yang mengenal Sarwono ketika menjadi aktivis mahasiswa di Nahdlatul Ulama (NU) menyempatkan diri untuk hadir dan memberikan testimoni.

”Saya mengenal beliau sebagai sosok yang punya integritas tinggi. Meski jabatan dia sebagai menteri namun sikap kritisnya tidak hilang. Jiwa aktivisnya mengalir dalam darahnya, ,’kenang Azwar Anas.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono. Dia menyebut Sarwono merupakan tokoh penting baik dibirokrat maupun politik. Bahkan Trenggono menyebut Sarwono adalah Bapak Pembangunan Indonesia dibidang Kelautan dan Perikanan.

Pengabdian Sarwono kepada negara dikatakan Trenggono sebagai contoh untuk generasi penerus sebagai warisan anak bangsa.

“Saya atas nama Kementrian Kelautan dan Perikanan memberikan penghargaan kepada keluarga besar Bapak Almarhum Sarwono Kusumaatmaja atas pengabdianya kepada Negara,” kata Menteri Trenggono.

Sarwono merupakan menteri pertama di KKP pada masa pemerintahan Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Awalnya departemen ini bernama Departemen Explorasi Laut. Namun sejalan dengan perkembangan berganti nama KKP.

Saat Gus Dur diangkat jadi Presiden, Sarwono diberi tugas untuk membentuk lembaga setingkat kementerian yang mengurus soal Kelautan dan Perikanan. Dia panggilah sejumlah pakar kelautan dan perikanan dari berbagai akademisi. Diantaranya adalah Rohmin Dahuri pakar pulau pulau kecil yang kemudian jadi menteri KKP menggantikan Sarwono.

Sarwono mengimplementasikan pengawasan lingkungan yang tujuannya untuk kelestarian alam. Ia berperan dan berkontribusi dalam membentuk Undang Undang No 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem

Sarwono dikenal menteri tiga jaman. Jaman Presiden Soeharto , Presiden Habibie dan Presiden Gus Dur. Sosoknya yang cerdas, sederhana, bersahaja dan punya komitmen kuat untuk memajukan bangsa membuat dia selalu diminta oleh presiden untuk menduduki jabatan menteri.

Sarwono juga dikenal sebagai sosok politisi, birokrat lintas generasi. Dia humoris, mudah bergaul dengan aktivis mahasiswa, anak muda, orang orang seangkatannya. Dia sering memberi inspirasi kepada aktivis mahasiswa dan anak-anak muda.

Mantan Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan di era Menteri Sarwono Kusumaatmaja, Sapta Nirwandar, mengatakan, Sarwono Kusumaatmaja merupakan seorang tokoh nasional yang sudah Malang melintang di dunia politik, dunia birokrasi termasuk dunia yang berkaitan dengan masyarakat.

Selain dunia politik Sarwono juga seorang aktivis dengan banyak jabatan diemban seperti Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Birokrasi (Menpan RB) dan Kementerian lainnya di era presiden Soeharto dan terakhir menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) di era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur)

Sebagai orang yang belasan tahun dekat dengan Sarwono. Sapta punya banyak kenangan saat mendampingi dia baik dibirokrar maupun di cabang olahraga Tenis.

Kenangan yang tidak bisa dilupakan adalah saat Sapta mendampingi Sarwono ke Amerika Serikat. Saat malam, dia mengetuk pintu kamar Sarwono beberapa kali. Namun tidak ada respon. Lama dia mengetuk pintu lagi. Akhirnya Sarwono membukakan pintu. Dia lihat Sarwono badannya basah. Ternyata lama tidak membuka pintu karena Sarwono sedang mencuci pakainnya sendiri di kamar mandi.

”Sudah menjadi kebiasaan bapak meski jabatannya menteri, tapi masih suka mencuci pakaiannya sendiri. Itu juga dilakukan saat dia di rumah. Gak pake mesin cuci tapi langsung dia gosok cucian pake sikat. Bahkan kadang pakaian anaknya juga dia cuciin, ”kenang Sapta.

Selain dunia politik Sarwono juga seorang aktivis dengan banyak jabatan diemban seperti Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Birokrasi (Menpan RB) dan Kementerian lainnya di era presiden Soeharto dan terakhir menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) di era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).

Atas jasa dan pengabdianya tentunya memberikan inspirasi bagi generasi muda dan juga sekaligus kita dalam mengenang jasa-jasa beliau terhadap negara Republik Indonesia.

Sarwono Kusumaatmadja yang lahir di Jakarta, pada 24 Juli 1943, meraih gelar insinyur dari ITB dan lulus tahun 1974. Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota DPR-RI pada 1971-1988, dan menjadi Anggota MPR pada 1988. Sarwono juga pernah menjabat sebagai Sekjen Partai Golkar pada 1983-1988, menjadi Manggala BP-7 pada 1984 dan Ketua Persatuan Tenis seluruh Indonesia (PELTI) Bidang Organisasi pada 1986. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Yayasan Bhakti Bangsa, serta berkesempatan menjadi anggota DPD-RI dari DKI Jakarta (2004).

Sarwono pernah menerbitkan memoar berjudul: ”Menapak Koridor
Tengah” (2018), yang merupakan catatan perjalanan hidup beliau kurun waktu 40 tahun (1948-1988). Dalam buku inu berbagai peristiwa sejak masa kecil yang sudah mulai sadar lingkungan, masa menjadi aktivis mahasiswa dan politisi di era Orde Baru, hingga pengakhiran karirnya sebagai Sekjen DPP Golkar.

”Pembaca akan belajar banyak dari pengalaman Pak Sarwono yang dimuat dalam buku ini. Sesungguhnya karir Pak Sarwono dalam bidang sosial-politik terus bergulir pasca
rentang waktu yang tertulis dalam buku, bahkan hingga pergantian presiden ”kata Sapta. (ar)

beritalima.com

Pos terkait