Mengenang Tsunami Dalam Lukisan Mural

  • Whatsapp

BANDA ACEH, Beritalima.com,- Mengenang 26 Desember atau hari Tsunami Pelaku Seni Lukis Kota Banda Aceh lakukan aksinya lukisan mural atau lukisan dinding di tembok pagar depan Taman Budaya Kota Banda Aceh. Senin (26/12/2016)

Aksi lukis di dinding atau mural moment Tsunami yang mempunyai makna tersendiri dalam bentuk mengenang hari terjadinya sebuah bencana besar yang pernah terjadi di Aceh pada 2014 silam bagi Komunitas Seni, Ungkap Firza dari komunitas Akar Imaji.

Firza mengatakan bahwa bertepatan pada 26 Desember komunitas seni Kota Banda Aceh bergerak untuk melakukan aksi dengan melukis di dinding hal tersebut bertujuan untuk mengenang hari terjadinya sebuah bencana besar di Aceh.

“Hal tersebut kami gambarkan dalam 4 lukisan mural di Tombok Pagar  Taman Budaya Aceh yang lukisan tersebut mempunyai makna berkaitan dengan bencana Tsunami” ucap Firza

Firza menjelaskan ke masing masing makna lukisan yang lagi dikerjakan tersebut diantaranya lukisan yang dilukiskan oleh dirinya berlukiskan seorang anak kecil ditangan kirinya sedang memegang perahu kertas dan ditangan kanannya juga memegang sebuah jam yang menunjukkan pukul 08.05 yang bahwa pada jam tersebutlah terjadinya bencana besar pada 12 tahun silam.

Disamping lukisannya, lanjut Firza ada juga lukisan Ruben yang juga pegiat  Seni Mural Kota Banda Aceh mengangkat tema burung, diparuh burung ada Bola Dunia yang mengartikan bahwa Dunia ini harus bangkit dari keterpurukan akibat bencana, demikan juga lukiasan huda dengan ilustrasi kapal pecahnya dan ada juga Yoza dengan tema 26 Desember 04.

Ke empat Mural  yang dilukiskan oleh 4 orang pelukis Mural Dari Berbagai Komunitas Seni Kota Banda Aceh mempunyai makna yang bahwa mengenang bencana tidak dengan kesedihan yang berlarut larut, melainkan dengan senang hati akan tetapi tidak ria karena dibalik semua musibah pasti ada hikmahnya, “dan kita juga harus bangkit dengan membangun masa depan Aceh khususnya dan Dunia pada umumnya”. Harap Firza

Kegiatan tersebut terwujud atas kerja sama Taman Budaya Aceh, Komunitas Akar Imaji, Komunitas Kanot Bu, Bujroe Aceh, dan Made In Made, (Ndar).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *