BENGKULU, beritalima.com – Dengan menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, BPOM gelar Focus Group Discussion di Krakatau Room Grage Hotel, pagi pukul 08:30 WIB, kegiatan ini guna memberantas penyalahgunaan obat dan makanan ilegal di Provinsi Bengkulu. Selasa (3/4/2018).
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Kepala BPOM Bengkulu Burhannudin Gumay, Waka I DPRD Provinsi Bengkulu, Edison Simbolon, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Danrem 041 Gamas, Penjabat Walikota, Budiman Ismaun, Kajati Bengkulu, serta OPD Di lingkungan Pemerintahan Kota dan Provinsi Bengkulu.
Dalam kesempatannya, Kepala BPOM Bengkulu, Burhanuddin Gumay, mengatakan, dalam triwulan pertama telah banyak fakta yang mengejutkan dalam makanan dan obat. Beliau juga mengatakan, dari sekian operasi produk impor dan produk lokal relatif aman.
“Tantangan dan pengawasan obat dan makanan kian perkembangan, telah banyak fakta yang kita dapati dalam triwulan pertama ini. Banyak yang mengalami penurunan kualitas, alhamdulilah dari 9 operasi di Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu relatif produknya aman impor maupun produk lokal” Ujar Kepala BPOM Bengkulu, Burhanuddin Gumay.
Selain itu, ia juga membeberkan fakta yang mencengangkan dari obat dan makanan dalam triwulan pertama tahun ini yaitu
.Viostin ada mengandung unsur babi
.Albotil merangsang pertumbuhan jaringan liar yang memicu sel kanker jikalau tidak diencerkan
.Kosmetik korea yang mengandung antimon
.Cacing dalam ikan makarel/ikan kalengan.
Disisi lain, Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menjelaskan bahwasannnya kesehatan adalah prioritas yang utama. Makanan, minuman dan obat merupakan hal yang selalu melekat pada kehidupan. Jadi haruslah dikawal semua yang berkaitan dengan makanan.
“Kesehatan adalah program yang utama dalam bangsa, kesehatan adalah kebutuhan yang utama. Makanan, minuman dan obat adalah hal yang selalu melekat pada kita, sudah menjadi perhatian kita Minuman, Makanan dan obat harus sehat dan halal. Saya sangat mengapresiasi kinerja dari BPOM Bengkulu untuk upayanya, mereka mendapat grade Up dari fungsi pengawasan Mereka, jadi prestasi ini harus terimplementasi sebaik mungkin” jelas Plt Gubernur, Rohidin Mersyah.
Untuk diketahui Focus Discussion Group ini diikuti 120 orang peserta yang berasal dari instansi terkait yang berasal dari 9 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bengkulu. (Ertika).