Kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak mengalami peningkatan, tahun 2016 mencapai 26 kasus sampai Agustus.
Padahal tahun 2015, kasus yang dilaporkan hanya 15 kasus. Kenyataan sosial itu akan menjadi bahan kajian lebih jauh mencari tahu akar penyebab masalah dan menemukan solusinya.
Demikian ditegaskan Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkab Sinjai, Andi Muliati Anwar kepada Inipasti.com, Selasa (13/9/2016).
Para korban kekerasan seksual itu mayoritas menetap di wilayah pesisir serta pedalaman dan pelosok kecamatan, tegas mantan Lurah Biringere Sinjai ini.
Kajian sementara faktor penyebab meningkatnya kasus kekerasan dan pelecehan seksual anak, karena pengaruh minuman keras serta minim dan rendahnya pendidikan pelaku, ungkap magister hukum tatanegara PPs-UMI Makassar ini.
Faktor penyebab kekerasan seksual anak akan dilakukan pengkajian lebih mendalam dengan melibatkan kalangan akademik kampus dan pihak lainnya yang peduli dengan kekerasan seksual anak, tandas alumni SMAN 277 Sinjai ini.
Meminimalisasi kasus ini terulang lagi, maka pihaknya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Pihak tersebut adalah aparat kepolisian. Selain itu juga dengan para guru SLTP dan SLTA mengingatkan di dalam kelas untuk tidak mengulang kasus itu lagi.
Kerjasama juga dilakukan dengan Departemen Agama Sinjai. Tujuan agar para penyuluh agama dan juru dakwah setiap saat memberi pencerahan agar tidak terulang lagi kasus-kasus kekerasan seksual. (yahya)