SURABAYA, beritalima.com | Menyikapi pentingnya penerapan tata kelola yang baik, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melangsungkan Konsinyering Laporan Keuangan Pengelolaan Keuangan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji (LK PKOPIH) Tahun 2022 di Hotel Aston Mojokerto, pada Kamis (15/12).
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Jatim, Dr. H. Husnul Maram, M.H.I.., menekankan pada komitmen pada asas kepatuhan.
“Perencanaan yang betul penting untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan regulasi. Ketika perencanaan sudah tepat, maka pelaksanaan dan tata kelola bisa berjalan baik. Tentu, kesemua aspek tersebut, apalagi laporan, harus betul-betul dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebabnya, asas kepatuhan sesuai regulasi, penting untuk menjadi komitmen bersama.”
“Jangan sampai laporan tidak sesuai dengan regulasi dan terlebih tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ini tujuan utama mengenai konsinyering laporan keuangan PKOPIH Tahun 2022.”
“Mengenai haji tahun 2023 tentu kita semua harus menunggu keputusan Pusat. Jangan sampai ada informasi yang menyesatkan karena kita merupakan mediator informasi yang tepat untuk masyarakat. Contoh terkait setoran, (harus) menunggu pusat,” tambahnya, yang didengar secara seksama oleh peserta Konsinyering.
Maram pun menjelaskan mengenai sebutan calon jamaah haji dan jamaah haji.
“Kalau kita relevansikan dengan fiqih, maka kita pun seyogyanya tidak lagi menyebut calon jamaah haji, sedangkan mereka telah berniat berangkat haji dan dalam posisi antri. Sebutlah mereka jamaah haji karena niat berhaji mereka telah dilaksanakan.”
Tak lupa, Doktoral Studi Islam UINSA tersebut, menyampaikan apresiasi peningkatan pelayanan haji yang dilakukan oleh Menteri Agama RI, Gus Yaqut Cholil Qoumas, terutama dalam hal kepedulian Gus Menteri dan jajarannya melayani jamaah haji yang sakit, serta tata kelola yang baik dalam mengatur daftar antrian haji.
“Indonesia mengedapankan prosedur kapan pemberangkatan haji secara adil sesuai dengan urutan antrian. Sedangkan di beberapa negara lain, justru mempergunakan undian untuk mengetahui siapa yang berangkat haji. Dan untuk menekan panjangnya antrian, Gus Menteri pun terus berupaya mengajukan penambahan kuota dari Kerajaan Arab Saudi.”
Acara yang berlangsung selama dua hari dan diisi beberapa materi dari Kemenag Pusat dan Jatim tersebut, juga dihadiri jajaran Kemenag Jawa Timur lainnya, seperti Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Dr. H. Abdul Haris M.Pdi., Sub Koordinator Bina Umrah dan Haji Khusus KH. Machsun Zain, MSi., Sub Koord Administrasi Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Hj. Fentin Istifaiyah, MSi., dan Sub Koordinator Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Hj. Eliana, MHI.
Menutup tahun dengan indah, acara tersebut pun diakhiri dengan foto bersama setiap wilker (wilayah kerja) se Jawa Timur.