PIDIE JAYA- ACEH, Beritalima.com – Menteri Kesehatan Prof. DR. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) bersama Pangdam IM, Mayjen TNI Tatang Sulaiman, memantau pos kesehatan bencana gempa bumi yang melanda di Pidie Jaya (Aceh), Kamis (8/12/16).
Bencana gempa bumi yang melanda Aceh membuat seluruh masyarakat Indonesia terhenyak. Publik tidak henti-hentinya mengirimkan doa agar pada korban yang ditimpa musibah dapat bertahan dalam ketabahan.
Menteri Kesehatan telah melakukan upaya-upaya berupa pendirian pos kesehatan lengkap dengan tenaga kesehatan dan sarana penunjang seperti mobil laboratorium bergerak, penyiapan rumah sakit rujukan, pemeriksaan sanitasi lingkungan pelabuhan, sanitasi makanan dan minuman, mengaktifkan sistem surveilans penyakit menular serta upaya promosi kesehatan.
Ia telah mengintruksikan semua instansi terkait seperti BPBA, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Cipta Karya dan Dinas Bina Marga untuk melihat langsung segala kebutuhan korban. Dapur umum, tenda penampungan.
Di informasikan, Satgas Kesehatan Mabes TNI juga mendirikan rumah sakit lapangan. Sebanyak 218 personel itu terdiri dari 80 prajurit Yonkes Kostrad TNI AD,107 prajurit Marinir TNI AL dan 31 personel Basarnas. Sementara itu RS. Mintohardjo TNI AL mengirimkan 6 orang dokter Spesialis, yakni satu orang dokter umum dan 35 orang tim kesehatan marinir yakni dua dokter umum dan 33 personel kesehatan Marinir.
Sementara itu, Kodam Iskandar Muda sudah menerjunkan 704 personel langsung setelah gempa terjadi pada Rabu (7/12) pagi. Prajurit yang membantu evakuasi dan penanganan korban tersebut terdiri dari berbagai satuan.
Dilaporkan bahwa gempa berkekuatan 6,5 magnitude (sebelumnya diperkirakan 6,4 magnitude) yang berlokasi di 5.19 LU – 96-36 BT dengan kedalaman 10 km berpusat di darat pada jarak 106 KM arah Tenggara Kota Banda Aceh, pada kedalaman 15 KM.
Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa ini jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal dan dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini Sesar Samalanga-Sipopok Fault, yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut.
Laporan terbaru menyebutkan, sekitar 92 orang terkonfirmasi meninggal dunia akibat gempa. Sementara di RSU Tgk. Chik Ditiro Sigli, lebih dari 300 korban dirawat.,’’(Aa79)