Menko Puan Ajak Negara Pasifik Kolaborasi Budaya

  • Whatsapp

Selandia Baru (13/7) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mewakili pemerintah Indonesia hadir pada acara The 1st Pacific Exposition and Pacific Cultural Forum di Auckland, Selandia Baru, Sabtu (13/7).

Dalam kesempatan tersebut, ia menyatakan bahwa Indonesia adalah bagian dari negara pasifik. Dari 34 provinsi terdapat lima provinsi di Indonesia yang menghadap ke pasifik yakni Papua, Papua Barat, maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

“Sebagai masyarakat yang berada pada kawasan lokasi geografi yang sama, terdapat tradisi dan budaya yang dapat mendekatkan negara-negara pasifik untuk berkolaborasi,” ucapnya saat memberikan sambutan di hadapan delegasi 20 negara peserta Pacific Culture Forum 2019 serta beberapa diantaranya Malcolm Millar, Executive Director G2G Lisa Futschek, General Manager International, Education New Zealand Ian Williamson, Pro-Vice-Chancellor & Dean of Commerce, Victoria University of Wellington.

Menurut Puan, budaya berperan penting untuk mengintegrasikan masyarakat dalam tatanan sosial, politik, dan ekonomi. Budaya setiap bangsa akan diwariskan, dipelajari, dikembangkan, dan diintegrasikan kepada generasi berikutnya.

Indonesia sebagai negara majemuk telah mampu mengintegrasikan beragam masyarakat menjadi satu bangsa melalui Pancasila dengan berasaskan nilai-nilai gotong royong.

“Jiwa gotong royong inilah yang mempersatukan keragaman budaya Indonesia,” tegas Puan.

Walaupun setiap bangsa hidup dalam budayanya dan membangun budayanya, akan tetapi setiap bangsa juga memiliki komitmen dalam membangun peradaban budaya dunia yang semakin baik.

Di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, era globalisasi membawa tantangan dalam pembangunan budaya meliputi tantangan pola hidup konsumerisme, informasi yang tidak terkendali (hoax), serta tergerusnya nilai-nilai luhur agama, budaya, toleransi, dan kebersamaan.

“Sudah saatnya menjadi perhatian kita bersama bahwa globalisasi dan pasar bebas harus dapat dikelola dengan komitmen dan kolaborasi. Bersama membangun kualitas sumber daya manusia, mengatasi ketimpangan teknologi, sosial dan ekonomi antarnegara, serta mengatasi masalah lingkungan hidup dan sumber daya yang semakin rentan,” tutur Puan.

Harapannya, melalui Pacific Cultural Forum 2019 dengan tema “Our Way Forward: Fostering Cultural Cooperation Among Pacific Nation”, setiap negara-negara pasifik dapat membagi pengalaman dan mendorong inisiatif baru untuk bekerja sama mempromosikan nilai-nilai budaya yang dapat membangun kesejahteraan, pedamaian, nilai-nilai toleransi, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Salah satunya, ialah dengan memanfaatkan warisan budaya, seni budaya, dan produk kebudayaan lainnya yang dimiliki oleh negara-negara pasifik untuk dapat berkolaborasi mengembangkan “Towards One Pacific Destination” dengan menjadikan potensi kebudayaan sebagai branding kepariwisataan di kawasan pasifik.

“Ke depan, negara-negara pasifik juga dapat mengembangkan kolaborasi meningkatkan kapabilitas SDM, pengembangan kapasitas pemanfaatan inovasi teknologi, maupun kerjasama di bidang investasi,” ucapnya.

Ia pun menegaskan bahwa Indonesia selalu berkomitmen untuk turut bekerja membangun peradaban dan budaya dunia yang lebih baik.

“Mari kita perkuat komitmen dan kolaborasi negara-negara pasifik, dalam membangun peradaban dan budaya dunia yang lebih baik, budaya yang dapat mewujudkan semua bangsa hidup dalam dunia yang damai dan penuh persaudaraan,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Puan sebelumnya dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Komunitas Etnik Selandia Baru Y.M. Jennifer Teresia Salesa. Ia menuturkan bahwa sebagai sesama negara pasifik, Indonesia dan Selandia Baru memiliki banyak persamaan.

“Kiranya upaya ini dapat kita lakukan bersama dengan melihat potensi-potensi yang ada,” ungkap Puan.

Tidak hanya budaya tradisional, menurutnya, kerja sama dapat dilakukan dalam hal pemberdayaan masyarakat komunitas terpencil guna meningkatkan taraf kehidupan mereka serta memajukan objek wisata budaya yang ada di Indonesia.

“Pertemuan ini merupakan momen yang sangat baik bagi Indonesia dan Selandia Baru untuk lebih meningkatkan kerja sama yang telah terjalin baik,” pungkas Puan.

Acara ini turut dihadiri oleh Mendikbud, Muhadjir Effendy; Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya; Para Panelis, antara lain: Herawati Sudoyo dari Eijkman Institute; Menteri Komunitas Etnik Selandia Baru, Jenny Salesa; Sekretaris Kementerian Pembangunan Kebudayaan dari Cook Island, Anthony Turua; dan Direktur Utama Pusat Kebudayaan Tjibaou dari New Caledonia, Emmanuel Tjibaou. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *