Menkopolhukam : Kita Tidak Sama Tapi Harus Memahami Yang Tidak Sama

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Pertemuan tertutup antara Ketua Umum DPP Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia (PPGI) Maruli Tua Silaban yang didampingi Sekretaris Mascot Siregar dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Selasa (31/10/2017) di Ruang Kerjanya mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk menjaga NKRI.

Maruli Tua Silaban kepada Menkopolhukam mengatakan bahwa Indonesia sekarang ini tengah menghadapi berbagai persoalan. Adapun beberapa isu pokok yang menjadi perhatian serius PPGI, diantaranya adalah pertama mengenai masalah politik, ideologi dan kebidupan kebangsaan. Kedua mengenai kebijakan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dan ketiga mengenai kebijakan bidang pendidikan kebudayaan dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“PPGI berkomitmen menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan ideologi bangsa. PPGI merasa perlu mengajak semua pihak untuk kembali merawat keluarga besar bangsa Indonesia dengan membangun kesadaran dan komitmen menjaga persatuan dan kesatuan serta kembali menempatkan Pancasila dengan nilai-nilai luhurnya untuk diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya.

Sehubungan hal itu, Ketua Umum PPGI mengimbau pemerintah untuk waspada dan mengambil langkah-langkah strategis dan tidak melakukan pembiaran terhadap gerakan-gerakan intoleransi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan. Pemerintah juga diminta terus merangkul ormas-ormas yang secara ideologi bergerak dalam frame yang sama yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Pemerintah dalam hal ini Menkopolhukam, diminta memiliki keberanian yang tegas untuk membina jika masih bisa dibina, mengiliminir atau bahkan membubarkan organisasi-organisasi yang membawa ideologi konfrontatif yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Lebih lanjut Menkopolhukam, Wiranto mengapresiasi apa yang disampaikan Ketua Umum DPP Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia. Hal itu memang diakui Menkopolhukam bahwa terjadinya konflik horizontal di masyarakat disebabkan oleh golongan yang egosentris. Maka dari ditekankan Wiranto, tugas Menkopolhukam adalah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat agar memiliki rasa kebersamaan.

“Sangat heran dengan orang – orang yang hidupnya merusak diri sendiri dan mengganggu bahtera keutuhan NKRI. Memang kita tidak sama tapi harus memahami yang tidak sama itu,” tandas Wiranto kepada PPGI. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *