JAKARTA, beritalima.com – Usai menyampaikan rincian penetapan kebutuhan formasi PNS dan persiapan pengadaan CPNS tahun 2018 pada Rapat Koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB), Kamis (6/9/2018) di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta.
Menpan RB Syafrudin, meluruskan informasi yang berkembang di lapangan, Hal ini terkait dengan perekrutan, pemerintah akan melaksanakan pengadaan CPNS tahun 2018. Fokus perencanaan dan perekrutannya diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa dengan prioritas pada bidang pelayanan dasar yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur
Dikatakan Syafrudin, akan mempersiapkan SDM aparatur, dalam rangka mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia di tahun 2024, berdasarkan backgraound untuk menciptakan SDM yang berkualitas. Integritas, nasionalisme, profesional, berwawasan global, menguasai teknologi informasi dan bahasa asing, memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), ramah dan melayani (hospitality), serta memiliki daya jejaring yang kuat (networking).
“Tahun ini direncanakan membuka 238.015 formasi. 51.271 formasi untuk Pemerintah Pusat (76 K/L) dan 168.744 untuk Pemerintah Daerah dialokasi untuk 555 Pemerintah Daerah. Jabatan inti yang diisi dari pelamar umum sebanyak 24.817 formasi, guru Madrasah Kementerian Agama yang bertugas di Kabupaten/Kota aebanyak 12.000 formasi, serta doaen Kemenristekdikti dan Kementerian Agama sebanyak 14.454 formasi,” tandasnya.
Namun ditegaskan Syafrudin, peruntukan instansi Pemerintah Daerah terdiri dari guru kelas dan mata pelajaran sebanyak 88.000 formasi, guru Agama sebanyak 8.000 formasi. Tenaga Kesehatan sebanyak 60.315 formasi (Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, dan Tenaga Medis/Paramedis), serta tenaga teknis diisi dari pelamar umum sebanyak 40.429 formasi.
“Penerimaan CPNS tahun ini dibuka formasi khusus yang terdiri dari lulusan terbaik (cumlaude), penyandang disabilitas, putra – putri Papua dan Papua Barat, Diaspora, Olahragawan yang berprestasi Internasional, serta tenaga pendidik dan tenaga kesehatan eks tenaga honorer katagori II yang memenuhi persyaratan,” ujar Menpan RB kepada awak media di ruang Birawa, Hotel bidakara. dedy mulyadi
