Tepat pukul 15.30 Menpora datang di Grahadi disambut oleh Wagub Saifulloh Yusuf, Abdul Halim (Ketua DPRD Jatim), Kartika hidayati (Wabup kab. lamongan), Nur ahmad syaifudin (Wabup kab. sidoarjo), dan Sanusi (Wabup kab. Malang), Ahmad Subhan (Wabup kab. malang)
Dalam sambutannya, Menpora menuturkan bahwa Acara yang mengusung tema ” PROGRAM PEMUDA ANTI NARKOBA DI 1300 DESA MENUJU INDONESIA MAJU 2025 ” ini bertujuan Mencetak 20.700 kader pemuda anti narkoba di 1300 desa se jawa timur dan jawa tengah, tapi karena keterbatasan dana saat ini kita masih membina 500 kader dari 13 Kabupaten, selebihnya akan kita anggarkan di tahun depan. Target kita Indonesia Zero Growth 2025.
“Ini momentum luar biasa. Dari sekian kabupaten dan desa-desa, kalian lolos seleksi sehingga menjadi bagian penting menyelamatkan generasi muda masa akan datang dari bahaya narkoba “.
” Ada tiga tugas utama kader pemuda anti narkoba ini. Pertama, melakukan sosialisasibahaya narkoba. Kedua, melakukan pemetaan titik-titik rawan penggunaan dan peredaran narkoba. Ketiga, membentuk satuan tugas anti narkoba dengan merekrut 25 anak-anak muda lainnya di desanya masing-masing “.
“Setiap anggota merekrut 25 anggota lagi. jadi seperti MLM (multi level marketing). Mereka akan bersama-sama dengan kepolisian memerangi peredaran narkoba didesanya masing-masing, di lingkungannya masing-masing,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Imam meminta pemuda desa itu tak malu memakai kaos warna hijau yang bertuliskan ” pemuda anti narkoba ” dan bendera merah putih, kaos yang dikenakan pada saat pembekalan dan pengukuhan kader pemuda anti narkoba.
“Saya minta kaosnya dicuci dan dipakai kemana-mana. Dan jangan takut saya motor kader anti narkoba,” tuturnya sambil meminta kader yang tidak takut mengenakan kaos untuk angkat tangan. Dan disambut ratusan kader mengangkat tangannya.
“Harus kokoh dan kuat ketika di lapangan. Kita nggak boleh diam diri. Selamatkan saudara, teman-teman dekat kalian dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya,” tandasnya.
Acara ini digelar 2 hari, kemarin kemarin kita adakan pelatihan dari BNN tentang bahaya narkoba, hari ini adalah saat peneguhan.
Turut memberi sambutan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulloh Yusuf. Dalam awal sambutannya Saifulloh Yusuf sempat menyindir para bupati karena yang semua adalah wakil, ” Narkoba tidak pandang bulu. Data statistik 325 jt orang di dunia adalah pengguna narkoba, 22 % ada di Indonesia, 700 di jatim. Saifulloh mendukung gerakan dari menpora membentuk kader, untuk memperkecil peredaran narkoba. Saya juga bangga melihat para pemuda dengan sukarela ikut andil dalam program ini. Penyebaran narkoba secepat berkembangnya teknologi.
Turut hadir, Direktur reserse narkoba polda jatim kombespol Eko Wahyu, dan Deputi Penanggulangan Narkotika Nasional Adiyati Noerdin. (Nawi)