JAKARTA, beritalima.com | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai merendahkan Ketum PBNU, Said Agil Siraj dan PBNU dengan menempatkannya sebagai Komut di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Kebijakan itu dinilai dapat membuat warga NU prihatin dan tersinggung.
Pendapat kritis itu disampaikan HM. Jusuf Rizal kader NU mantan Ketua Umum AMNU (Angkatan Muda Nahdlatul Ulama) kepada media di Jakarta merespon pengangkatan Ketua PBNU, KH. Said Agil Siraj sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Menurut Jusuf Rizal penunjukan Ketua PBNU Said Aqil Siradj menjadi Komut PT. KAI menggantikan Jusman Syafii Djamal itu, bukan mengangkat derajat Ketua PBNU dan organisasi besar sekelas PBNU, tapi justru terkesan merendahkan terkait posisinya sebagai Pimpinan Ummat NU.
“Masak Ketua PBNU kelasnya Komut KAI. Sementara Ketua Ansor, Yaqut Cholil Qoumas saja jadi Menteri Agama. Itu pelecehan buat PBNU dan Said Agil Siraj. Ibarat Paus dimasukkan Aquarium,” tegas pria berdarah Madura-Batak yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) itu
Barangkali bagi sebagian orang menganggap itu biasa, tapi bagi Jusuf Rizal itu tidak biasa dan mencederai marwah Ketua Umum PBNU dan organisasi PBNU. Sebagai kader NU berhak untuk bicara karena keberadaan Said Agil Siraj sebagai Komut PT.KAI tidak bisa dilepaskan eksistensinya sebagai Ketua PBNU.
“Menurut saya Erick Thohir sudah keterlaluan dan menganggap sebelah mata kepada Ketua PBNU dan organisasi PBNU. Sikap itu secara politis seolah jika Ketua PBNU diberi “permen” Komut KAI bisa menguasai dan atur-atur Ketua PBNU,” tegas Jusuf Rizal Ketua Presidium Relawan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin, The President Center itu.
Hal lain lanjut Jusuf Rizal, penempatan Ketua PBNU, Said Agil Siraj menabrak sikap profesional yang seharusnya diusung oleh Erick Thohir dalam menempatkan siapapun dalam pengelolaan Perusahaan BUMN. The right man on the right place (Orang yang tepat ditempatkan pada posisi yang tepat)
Sebagai Komisaris Utama PT. KAI Ketua PBNU, Said Agil Siraj tidak memiliki rekam jejak penguasaan bidang usaha transportasi perkeretaapian. Jika tidak memiliki pemahaman itu, bagaimana mungkin, seorang Ketua PBNU disuruh mengawasi perusahaan perkeretaapian?
“Saya justru curiga ini ada grand design untuk melemahkan Ketua PBNU. Sebab perusahaan PT.KAI itu termasuk perusahaan yang memiliki banyak masalah. Jika terjadi sesuatu bisa saja yang disalahkan Ketua PBNU sebagai Komut,” tambah Jusuf Rizal aktivis Pekerja dan Buruh, Ketum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI)-KSPSI itu
“Saya sebagai kader NU merasa tidak pantas Ketua PBNU ditempatkan secara tidak layak oleh Erick Thohir. Ketua PBNU dan organisasi PBNU berdarah-darah ikut mendukung Presiden Jokowi, terus dihargai hanya dengan jabatan Komut PT. KAI. Pelecehan itu,” tegas Jusuf Rizal yang juga Ketum Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) itu