Denny JA
Di era pandemik, kita mengalami sendiri. Yang menjadi juru selamat adalah vaksin.
Para ilmuwan yang bekerja di labolatorium berada di garda terdepan.
Para ulama, pendeta, Biksu, membantu dengan doa. Tak ada rujukan di kitab suci soal formula vaksin.
Para politisi membantu membuat kebijakan. Tak ada ideologi atau retorika yang bisa digunakan membantu formula vaksin.
Para pengusaha, civil society, pers, mendorong sebisanya. Percakapan publik semata, dana semata, tak cukup untuk melahirkan vaksin.
Vaksin telah datang. Vaksin mulai disuntikkan.
Telah datang awal dari akhir era pandemik. Cahaya mulai nampak di ujung terowongan
-000-