ACEH, Beritalima.com – Ada hal menarik yang disuguhkan dalam acara Nusantara Bersatu yang diselenggarakan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Rabu (30/11/16). Salah satunya adalah pembacaan doa yang dipanjatkan dengan cara agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha yang dibawakan oleh masing-masing perwakilan pemuka agama tersebut.
Pembacaan doa dilakukan justru bukan diawali oleh penganut agama Islam yang notabene sebagai mayoritas, karena jelas komitmen masyarakat Aceh yaitu mempererat persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI tanpa melihat Suku, Agama, Ras dan antar golongan maupun memandang kaum minoritas dan mayoritas.
Sebagai pengejawantahannya melalui pembacaan doa tersebut tidak mendahulukan siapa yang minoritas dan siapa yang mayoritas.
Dalam pembacaan doa yang diucapkan oleh para perwakilan pemuka agama tersebut, terbersit doa dan harapan agar Indonesia selalu diberi kedamaian dan ketentraman. Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam Suku, Ras, Agama, golongan dan adat istiadat, namun semuanya itu dipersatukan oleh Kebhinnetunggalikaan yang membuat Negara ini menjadi tetap kokoh berdiri diatas banyaknya perbedaan tersebut.
Selanjutnya dalam doa mereka juga memohon agar para pimpinan bangsa dan Negara mulai dari Presiden, Panglima TNI, Kapolri, Pangdam IM, Kapolda Aceh, Gubernur dan Walikota Aceh dan seluruh kabinet serta jajarannya hingga sampai RW dan RT senantiasa dikarunai hikmah dan kebijaksanaan, kesehatan dan hati yang tulus dan bekerja sepenuh hati untuk kepentingan bangsa dan Negara Indonesia.
Tak hanya itu, salah satu pelajar dalam orasinya mengungkapkan rasa bangga menjadi anak Indonesia, karena indonesia bangsa yang besar, mempunyai banyak keindahan dan kebudayaan, yang banyak dikaruniai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berlimpah.
Ia meminta kepada semua elemen masyarakat Indonesia, agar bersama-sama menjaga dan melindungi bangsa ini dari ancaman, gangguan dan serangan bangsa lain dengan satu tekad Indonesia milikku, Indonesia milikmu, Indonesia milik kita bersama itulah Bhineka Tunggal Ika”
“Kami anak-anak bangsa Indonesia berharap agar kita semua dapat menyatukan niat, tekad, cita-cita. seraya berdoa : ya allah.. satukan negeri kami, satukan raga kami, satukan jiwa kami demi bangsaku,” seru didalam doa anak pelajar tersebut, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Selain anak pelajar, Ketua LVRI Kol. Inf (Purn) Achmad Amin membaca puisi dengan gemetar massa yang memadati lapangan Balang padang.
Bait demi bait yang bertutur tentang betapa perjuangan yang dilakukan oleh beliau dilakukan dengan berlandaskan keikhlasan dan ketulusan. Perjuangan seperti inilah yang juga seharusnya dimiliki oleh para pemimpin bangsa ini. Dengan semangat persatuan dan kesatuan serta dilandasi oleh kejujuran, keikhlasa dan ketulusan dalam mengemban amanah untuk bekerja demi keprntingan bangsa dan Negara dengan tidak menghitung-hitung apa yang kita dapatkan namun memikirkan apa yang telah kita lakukan untuk kejayaan bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam puisi lainnya yang dideklamasikan oleh ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Nur maida Atmaja yang diantara baitnya bertuliskan:
Kesadaran akan betapa besarnya perjuangan dalam upaya merebut kemerdekaan NKRI ini hendaknya menjadikan suatu pengingat dalam diri setiap masyarakat Indonesia untuk mensyukuri dan memelihara kemerdekaan ini. Karena, di Negara inilah kita di lahirkan dan hidup juga dibesarkan, maka selayaknyalah kita semua menjaga dan merawat apa yang telah diwariskan oleh para pahlawan yakni semangat persatuan dan kesatuan dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika.
Melalui momentum acara Nusantara Bersatu tersebut, berkumpul seluruh masyarakat dari berbagai suku, agama, ras, golongan dan adat istiadat, demuanya tumpah ruah dan bersuka cita dalam semangat persatuan dan kesatuan.
“Hari ini kita bulatkan kekuatan kebhinnekatunggalikaan Indonesia, pada hari ini di acara Nusantara Bersatu yang dihadiri oleh seluruh komponen masyarakat mulai dari tokoh agama, budaya, suku dan aparat, semuanya bersinergi menunjukkan rasa cinta tanah air terhadap Negara Indonesia”, ujar Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Tatang Sulaiman, ‘’(Aa79)