JAILOLO, beritaLima.com – Merasa terancam keselamatan, ketua ULP Halbar Hizar ketika berkantor juga menggunakan pengawalan ketat dari dua anggota Polisi Polres Halmahera Barar (Halbar).
Hal itu dilakukan sebab dirinya masih trauma atas kejadian menimpanya pada pekan kemarin, saat berada di ruang kerja puluhan kontraktor datang dan mengamuk karena merasa tidak puas dengan hasil tender yang dilakukan oleh pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP). Dengan begitu, dalam aktivitas di kantor hingga ke kantin pun dikawal oleh anggota polisi tersebut.
“Saya minta bantu kepada dua orang anggota polisi dari Polres Halbar atas kesediaan mereka untuk kawal. Supaya jangan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan terjadi,”akui Ketua ULP Halbar Hizar kepada beritalima.com, Selasa (24/5), di kantin kantor Bupati Halbar.
Lanjut Hizar, untuk mengantisipasi agar sikap para rekanan tidak mengelungi perbuatannya, maka pihaknya akan mengusulkan program pada anggaran perubahan nantinya, untuk di buat sosialisasi kepada rekanan dalam proses tender. Dengan begitu, para rekanan (kontraktor, red) tidak mengambil langka salah dan tidak sesuai.
“Muda-mudahan kami akan buat sosialisasi kepada rekanan singga dapat diketahui dan tidak mengambil langka salah,”terang Hizar. (ssd)