Jombang | beritalima.com – Cara panen padi saat ini tidak lagi menggunakan tenaga manusia melainkan menggunakan mesin combine bisa menyelesaikan 1 hektar lahan padi dalam hitungan per jam. Combine saat ini benar – benar dibutuhkan kendati sekarang ini hanya sebagian kelompok tani yang mendapat hibah mesin combine tersebut.
“Tenaga kerja manusia sulitnya bukan main terutama generasi muda lebih banyak bekerja di sektor lain dibanding sektor pertanian,” jelas Didi, Kabid Sarpras pada Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, 8 Juni 2022 lalu kepada beritalima.com
Diungkapkan Didi walaupun arah pemerintah mengajak pemuda menjadi petani milenial tapi menurutnya tidak seperti memutarbalikan tangan. Oleh karena pemerintah menghibahkan combine untuk memanen padi karena dianggap efektif terutama pada padi yang roboh atau rebah.
Lanjutnya dengan adanya mekanisme ini, tandasnya merupakan salah satu solusi untuk menggarap lahan pertanian dibanding mempekerjakan pemuda terbilang sangat minim kecuali diminta untuk menggerakan operator kemungkinan banyak yang berminat.
“Alat operasional untuk memanen padi tidak saja untuk satu kelompok tani bisa dioperasional ke beberapa kelompok tani yang belum mendapat hibah combine karena jumlahnya terbatas,” terangnya.
Meskipun kelompok tani bila menggunakan combine untuk memanen padi tetap harus bayar pada operator karena uangnya untuk honor operator, biaya bahan bakar, perawatan dan lain sebagainya.
Reporter : Dedy Mulyadi
