Mesin Pengelola Kotoran Kerbau ‘Mangkrak’,di Bolu Rantepao

  • Whatsapp

TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Mesin untuk mengelolah pupuk kompos yang berada di pasar hewan, Bolu,mesin bantuan dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan itu,kini mengalami kerusakan sehingga mesin tersebut tidak berfungsi sama sekali.

Padahal,kehadiran mesin itu diharapkan oleh Kementrian, dapat berfungsi mengelola kotoran kerbau itu untuk dapat didaur ulang menajdi pupuk kompos sebagai pupuk organik.

Akan tetapi,keberadaan mesin tersebut tidak berjalan, akibat mengalami kerusakan mesin,dan hingga hari ini belum mendapat perhatian dari pihak Pemerintah setempat.

Mesin pengelolaan pupuk kompos itu di ketahui pihak Peternakan sempat mengelola keberadaan mesin tersebut dengan harapan mesin itu mampu menghasilkan pupuk organik semaksimal mungkin.

Seperti yang sempat diungkapkan oleh Gaga M Semule,diruang kerjanya Jumat kemaren,mengomentari soal keberadaan mesin itu,dari keterangan dia,mesin pengelola kotoran kerbau tersebut mestinya dapat berfungsi untuk menghasilkan pupuk organik.

“Kita sayangkan mesin itu tidak berfungsi,padahal mesin pembuat pupuk organik itu mampu mendatangkan restribusi terkait upaya Pemerintah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),”kata Gaga saat memberikan keterangan pers,belum lama ini.

Mantan Kadis Pendidikan Toraja Utara itu,sempat menyinggung,sebaiknya Pemerintah segera mengaktifkan Perusahaan Daerah (Perusda) sebagai wadah untuk mengelola setiap usaha yang di kembangkan oleh daerah.

“Perusda itu sangat di butuhkan,agar menjadi wadah yang mengakomodir setiap usaha yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah.Termasuk,mesin pengelolaan pupuk kompos itu secara otomatis akan dibawah naungan serta dikelola oleh Perusda,”ucap Gaga.

Saat ini mesin yang memiliki nilai ekonomis itu terlihat ‘mangkrak’ dan menjadi besi tua yang tidak dapat mengelola kotoran kerbau untuk menjadi pupuk kompos.Ironisnya,tumpukan kotoran kerbau terlihat meluber hingga ke jalan sekitar pasar Bulu,akibat mesin tidak berfungsi kotoran kerbau menumpuk dan menimbulkan orama tidak sedap serta terlihat mengotori pasar Bulu.(Gede Siwa).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *