SURABAYA, beritalima.com |Meskipun kasus Covid-19 di Kota Surabaya terus melandai, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggelar operasi untuk menegakkan protokol kesehatan. Operasi serentak kali ini diberi nama Operasi Protokol Kesehatan (Opeka). Operasi ini digelar mulai 7-9 September 2020.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menjelaskan bahwa mulai Senin hingga Rabu besok pihaknya menggelar Opeka dengan menyasar seluruh tempat-tempat fasilitas umum, seperti tempat warung kopi, café, restoran, taman kota, jalan, pasar, perkantoran dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Operasi serentak ini digelar gabungan dengan melibatkan TNI-Polri serta jajaran kecamatan dan kelurahan.
“Jadi, ini operasi serentak, sehingga pihak kecamatan dan kelurahan menggelar operasi di wilayah mereka masing-masing. Sedangkan jajaran Satpol PP dan linmas pusat, dibagi menjadi lima wilayah, yaitu Surabaya pusat, timur, barat, utara dan selatan, kita sama-sama bergerak serentak,” tegas Eddy di kantornya, Selasa (8/9/2020).
Menurut Eddy, Opeka ini lebih dikhususkan pada operasi patuh masker (OPM) kepada seluruh warga yang beraktivitas di luar rumah. Jika mereka tidak patuh menggunakan masker, maka sesuai Perwali mereka diberikan sanksi berupa penyitaan KTP selama 14 hari, hukuman sosial, dan bahkan akan langsung dibawa ke Mako Satpol PP Surabaya.
“Namun, hasil sementara ini menunjukkan bahwa hampir semua warga Surabaya patuh menggunakan masker. Meskipun terkadang mereka masih melepasnya ketika ngopi atau rokokan di warkop, sehingga kami hanya ingatkan. Tapi secara keseluruhan mereka sudah patuh menggunakan masker,” ujarnya.
Selain OPM, Eddy juga memastikan bahwa operasi serentak ini juga menegakkan operasi physical distancing (OPEDE). Nah, bagi fasilitas umum seperti warkop yang pengunjungnya ditemukan tidak menjaga physical distancing, maka personil Satpol PP akan menegur dan menyita KTP pemilik usaha atau pemilik warkop tersebut. “Bahkan, pemiliknya itu kami minta untuk ke Mako Satpol PP untuk kami berikan teguran,” imbuhnya.
Mantan Kepala BPB Linmas ini juga memastikan bahwa operasi serentak ini dilakukan pada tiga shif. Pertama mulai pukul 10.00-13.00 WIB, kedua pukul 15.00-17.00 WIB, dan ketiga pukul 19.00-21.00 WIB. “Jadi, kami bagi tiga shif supaya lebih efektif dan kami harapkan tepat sasaran,” kata dia.
Oleh karena itu, Eddy juga mengingatkan kepada seluruh warga Kota Surabaya bahwa pandemi Covid-19 ini belum usai di Kota Pahlawan. Makanya, dia terus meminta kepada seluruh warga untuk selalu berhati-hati dan selalu menjaga protokol kesehatan, terutama selalu patuh menggunakan masker dan selalu menjaga physical distancing, supaya Covid-19 di Kota Surabaya cepat usai.
“Mari kita patuh menggunakan masker dan selalu menjaga protokol kesehatan. Kita harus hadapi pandemi ini bersama-sama, jangan kendor ayo kita lawan,” pungkasnya. (*)