JEMBER, beritalima.com | Meskipun menunggu berjam-jam, masyarakat pemburu minyak goreng murah dari Pemerintah Kabupaten Jember rela mengantri.
Seperti yang dilakukan Wagito (52) asal Dusun Pondok Jeruk, Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, yang rela menunggu panggilan dari petugas minyak goreng curah.
“Mulai jam 10 saya mengantri, ini sudah 3 jam lebih,” katanya, sambil menunjukkan jeriken, Kamis (14/4/2022).
Ditemui didepan Masjid Al-Mubarok, Wagito merasa senang, karena dengan kondisi minyak yang sedang langka, Pemkab Jember bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng.
“Apalagi ini menjelang lebaran, setahu saya belum ada pasar murah minyak goreng. Ini jatahnya satu orang 5 liter, harganya Rp.75 ribu,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, Bambang Saputra menyampaikan, mulai 16 Maret 2022 minyak goreng curah harganya diserahkan ke mekanisme pasar, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp.14 ribu hingga Rp.15,5 ribu.
Sedangkan, untuk minyak goreng kemasan di pasar tradisional maupun modern dibandrol harga Rp.24 ribu hingga Rp.25 ribu.
“Namun ketersedian minyak goreng curah di pasar tradisional sangat terbatas dan bahkan banyak yang kosong. Meskipun ada, harganya cukup tinggi,” jelasnya.
Dengan begitu, Bupati Jember H. Hendy Siswanto disetiap kegiatan Wes Wayahe Jember Berbagi selama bulan ramadan, selalu menjual minyak goreng curah dengan harga HET yang bekerjasama dengan PT Rajawali Nusindo.
“Kami menyediakan 5,4 ton. Itu hanya untuk membantu masyarakat saja, karena stok minyak goreng curah cukup langka,” tambah Bupati. (Sug)