SIDOARJO, beritalima.com – Milad ke 5 pengajian bunda muslimah Az-Zahra harus mampu menjadi wadah silaturahmi dalam memberikan keberkahan pada ummat dan keluarga.
Hal tersebut disampaikan istri Wakil Gubernur Jatim Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf saat menghadiri Kajian Akbar dalam Gebyar Milad ke 5 Pengajian Bunda Az-Zahra di Ballroom Hotel Sun City, Sidoarjo, Rabu (22/2).
Ia mengatakan, pada milad ke 5 ini, keberadaan pengajian Az-Zahra harus mampu mempertahankan eksistensinya sebagai wadah organisasi muslimah yang semakin matang. Caranya, dengan memperkuat rasa saling silaturahmi antar sesama. “Pengajian Az-Zahra harus terus menumbuhkan kepedulian dengan gerakan muslimahnya yang luas, guna mengajak masyarakat untuk bergabung dalam satu wadah yang sama,” ungkapnya.
Dijelaskannya, muslimah pengajian Az-Zahra terdiri dari bunda atau orang tua yang cantik dan mulia dengan peranannya senantiasa berusaha untuk belajar saling asah, asih dan asuh bagi keluarganya guna mendapatkan ilmu yang mendukung perilaku mulianya.
Pada pengajian akbar tersebut, juga dihadirkan Dewi Yull. Menurut Fatma, Dewi Yull adalah sosok bunda yang sangat menginspirasi wanita lewat perjuangan tak kenal menyerah dalam mengasuh, mendidik dan membina putra-putrinya dengan kesabaran. “Beliau telah berhasil dalam mengarahkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan bersandar pada ketawakalan Allah SWT di tengah cobaan yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam kajian akbar yang mengangkat tema ‘Maafkan Bunda Anakku’ pengasuh pengajian Az-Zahra KH. Ahmad Muzakky Al Hafidz menjelaskan, bahwa Allah SWT sangat mencintai hambanya yang selalu meminta maaf terhadap segala ke khilafan dalam kehidupannya.
Ia mengatakan, problem terbesar dalam kehidupan manusia yang banyak dijelaskan dalam Al Qur’an adalah persoalan hati. Permasalahan hati seringkali sangat susah disembuhkan, maka kata maaflah menjadi obat mujarab dalam menyelesaikan permasalahan dalam keluarga.
“Masalah yang sering muncul yakni pada saat bunda sering melakukan kesalahan kepada anak ketika tidak mau beribadah, atau susah membangunkan anak. Bunda selalu melontarkan amarah tanpa memikirkan efek dikemudian hari. Maka, kata maaflah hal tepat dan harus dilakukan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dewi Yul mengatakan, bahwa peran seorang ibu/bunda sangatlah penting serta mampu menjalankan banyak peran di dalam keluarga. Ibu, dapat berperan dalam pekerjaan sekaligus membagi perhatian kepada keluarga.
“Ibu diberi karunia oleh Allah SWT menjadi ummat yang sangat penting terutama bagi anak. Maka, ibu haruslah menjaga sikap dan lisan untuk kebaikan keluarga. Jangan sampai kita mempunyai anak yang sempurna, ternoda dengan lisan orang tua yang sangat ampuh dan menjadi doa,” ungkapnya.
Anak menurut Dewi Yul, dapat menjadi ujian dan contoh bagi orang tua. Ujian seperti kebahagiaan, kesedihan, harta, kehidupan dan ujian kesusahan. Anak juga dapat menjadi contoh bagi orang tua , dalam mendapatkan pengetahuan yang begitu cepat diakibatkan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dan pengetahuan yang maju. (**).