Minimalisir Resiko Banjir, Perawatan Sungai Perlu Dilakukan Secara Rutin Berkala

  • Whatsapp

LAMONGAN, beritalima.com – Dalam mengantisipasi prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BMKG terkait hidrometeorologi, salah satunya peningkatan kapasitas hujan di Jawa Timur. “BMKG memberikan estimasi terkait hidrometeorologi peningkatan kapasitas hujan di Jawa Timur yang kemungkinan bisa naik lebih dari 40% dari sebelumnya.

Hal ini juga telah dihimbaukan oleh Gubernur Jawa Timur sebelumya yakni antisipasi di masing-masing daerah.

Pihak Forkopimda, BPBD, Dinas PU Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Lamongan bersama TNI-Polri dan masyarakat, sekarang bersiap menghadapi potensi banjir yang diakibatkan melubernya sungai, jebolnya tanggul ataupun bencana angin puting beliung.

Terkait hal ini sampah-sampah yang menghambat Dam air wilayah perbatasan desa Plosowahyu kecamatan Lamongan dan Tambakploso kecamatan Turi juga mulai dibersihkan yang dimotori oleh Kepala Desa Plosowahyu bersama perangkat desa yang dibantu oleh masyarakat.

Kepala Desa (Kades) Plosowahyu Agus Susanto mengatakan, ” Alhamdulillah siang ini PU Pengairan (PSDA) sudah menurunkan bego (eksavator)/alat berat. Soal tanggul yang kemarin longsor sementara sudah teratasi.

Menurut Kades Agus, “Diharapkan perawatan sungai-sungai perlu dilakukan secara rutin dan berkala untuk meminimalisir dampak/resiko banjir,” kata Kades Agus. Senin, (14/12/2020).

Sementara, Jupri Plt. Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Lamongan saat dimintai keterangan melalui telephon selulernya soal tadi pagi pihak PSDA juga sudah menurunkan alat berat (Eksavator) untuk menanggulangi badan tanggul yang longsor dalam upaya penanganan.

Memang benar pihak PSDA selaku sporting sudah menurunkan alat berat berupa Eksavator ke lokasi badan tanggul kali plalangan yang mau longsor, sekarang sudah ada penanganan dan titik tersebut sebagai lokasi pengawasan.

“Saat ini pihak BPBD bersama Dinas PU Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Lamongan bersama TNI-Polri dan dibantu oleh masyarakat, terfokus pada upaya penanganan tanggul yang jebol sepanjang 15 meter di wilayah pomahan janggan kecamatan Turi sejak tadi pagi dan sampai sore belum selesai,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan oleh Jupri, soal sampah yang menyangkut pada Dam besok pagi pihaknya akan melakukan pembersihan setelah pekerjaan penanganan tanggul yang jebol di wilayah pomahan janggan selesai.

” Untuk titik-titik mana wilayah yang perlu diwaspadai melubernya air sungai juga rentan longsornya bagian tanggul. Menurut Jupri titik yang rentan adalah di Modo tepatnya desa Sabungrejo kecamatan Modo. Juga sebelumnya terjadi sudah ada penanganan yakni di desa Gedangan kecamatan Sukodadi kemarin dan sudah selesai.

Pada kesempatan kali ini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lamongan Dr. Mugito MM selaku pengendali saat dikonfirmasi oleh beritalima.com belum memberikan keterangan yang jelas.

Namun, ia mengucapkan terima kasih atas informasi yang ada soal longsornya sebagian badan tanggul kali (sungai) Plalangan, tepatnya utara Dam (pintu air) wilayah perbatasan desa Plosowahyu kecamatan Lamongan dan desa Tambakploso kecamatan Turi. Mungkin karena pihaknya fokus pada penanganan jebolnya tanggul tepatnya di desa pomahan janggan tersebut. (Iful).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait