Minyak Tanah Langka, Aktivis Pemerhati Sosial Masyarakat Kepulauan Sula Nilai Pemda Sula Gagal

  • Whatsapp

KEPULAUAN SULA,beritalima,com |Buntut dari kelangkaan minyak tanah yang dialami masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Aktivis Pemerhati Sosial Masyarakat menilai Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Sula gagal mengatasi kelangkaan minyak tanah.

Sorotan dari Aktivis Pemerhati Sosial Masyarakat disampaikan Rudy Umaternate, Sabtu (31/12/22) (15/9/2022). Ia menilai Pemda Kepulauan Sula gagal dalam mengatasi kelangkaan minyak tanah, karena dua bulan terakhir masyarakat kesulitan mendapatkan minyak tanah.

Ia juga menilai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula di bawah kepemimpinan Bupati Fifian Adeningsih Mus dan Wakil M. Saleh Marasabessy, gagal memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

“Pemda Kepulauan Sula saat ini gagal memenuhi kebutuhan masyarakat terkait kelangkaan minyak tanah. Bagi masyarakat terutama di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah, ketergantungan terhadap minyak tanah sangat tinggi untuk kebutuhan sehari-hari baik untuk kebutuhan rumah tangga, perdagangan, maupun untuk kebutuhan industri kecil,” tegas dia.

Terkait solusi menjual minyak tanah di kantor lurah yang dilakukan Pemda Kepulauan Sula, bagi Aktivis Pemerhati Sosial Masyarakat bukan langkah yang solutif. solusi terakhir dari pemerintah dalam mengatasi kalangkaaan minyak tanah? Jika memang dinas terkait tidak bisa mengatasi hal ini silahkan mundur, jangan mengorbankan masyarakat yang setiap hari harus berbondong-bondong mencari minyak tanah,”kata dia.

Untuk itu Aktivis Pemerhati Sosial Masyarakat, Rudy Umaternate mendesak Bupati Fifian segera mencopot kepala dinas perindustrian dan perdagangan Kabupaten Kepulauan Sula, karena dinilai tidak mampu untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah di daerah ini, “tegas Rudy.

kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Kabupaten Kepulauan Sula, Djena Tidore saat dikonfirmasi, mengatakan untuk minyak tanah pada bulan kemarin Nopember 2022, itu memang agak susah didapatkan, tapi masuk 1 Desember hingga 21 Desember 2022, kami dari pihak pengawasan Diskoperindag dan Tim satgas di lapangan sudah mulai terdistribusi dengnan pelayanan ke masyarakat

“Jadi Quota yang sudah tersalurkan ke masyarakat sudah 300 ton dari 460 ton ditambah dengan quota Nataru Natal Tahun baru 30 Ton, sehingga tidak ada kelangkaan minyak tanah di Kepulauan Sula, “kata Djena

Lanjut Djena, untuk bulan yang kemarin, itu mungkin masyarakat susah mendapatkan minyak tanah, tapi sekarang minyak tanah semua terdistrjbusi ke masyarakat

Untuk pelayanan langsung ke masyarakat dari sekian quota yang diberikan, memang ada temuan temuan di lapangan dari Diskoperindag maupun Tim Satgas dalam hal pendistribusian tapi akan kami evakuasi untuk lebih baik kedepan, “ujarnya. [dn]

beritalima.com

Pos terkait