Miris!! PKL Tak Dapat Sembako dan Uang Tunai, Malah Jadi Korban Pungli di Pamekasan

  • Whatsapp
Caption: ilustrasi praktek pungli Pembagian Paket Sembako.

PAMEKASAN, Beritalima.com | Sungguh miris yang dialami salah satu para Pedagang Kaki Lima(PKL), tepatnya di Jalan Niaga, Barurambat Kota, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, malah dapat perlakuan yang tidak baik alias menjadi korban Pungutan Liar(Pungli).

Pasalnya menurut pengakuan salah satu PKL yang berprofesi sebagai penjual Nasi Goreng itu, dirinya diminta uang sebesar Rp10 Ribu, diduga kuat dilakukan oleh salah satu yang mengaku sebagai ketua kordinator paguyuban setempat.

Bacaan Lainnya

Selain diminta uang dirinya mengaku diminta segala persyaratan dan perlengkapan untuk diusulkan mendapatkan paket sembako beserta uang tunai dari Pemkab. Tapi hal itu berbanding terbalik malah dirinya dan sebagian teman seprofesi yang menjadi korban pungli itu luput dari sasaran pembagian paket sembako.

“Semua PKL di Gang ini diminta uang sebesar Rp.10 Ribu oleh ketua kordinator paguyuban mas. Entah uang itu untuk apa saya tidak tau. Dan kalau tidak salah jumlah PKL di sini ada 68 orang, dan yang tidak dapat sembako pada waktu itu ada 8 orang. Dan katanya mau diajukan pada tahap berikutnya mas,”ucap Asis PKL kepada Beritalima.com, ketika ditemui di tempat mangkal dia bekerja Jalan Neaga. Kamis(14/05/2020).

Asis, lanjut menceritakan bahkan sang oknum makelar itu ketika meminta uang kepada PKL terkesan sidikit memaksa dan hingga sempat terjadi adu mulut antar PKL.

“Iya mas, kemaren sampai ada yang adu mulut gara-gara tak kunjung di kasi uangnya,”tandasnya.

Dia hanya bisa berharap kepada pihak Pemerintah dalam hal ini, Bupati Pamekasan agar mengkroscek ke bawa. Karena menurutnya pembagian paket sembako terkesan tidak merata.

“Saya cuma bisa berharap kalau memang paket sembako itu untuk para PKL, tolong di kasikan secara merata,”pintanya Asis.

Dan ketika ditanya soal ditariknya uang Rp. 10 Ribu itu Asis, tidak mengetahuinya untuk apa uang dan mau di buat apa. Yang jelas pihaknya merasa dirugikan dengan situasi kondisi pandemi covid -19 yang melanda saat ini.

” Sekarang pendapatan kami, menurun drastis hingga 60%. Belum lagi biaya sewa tempat ini mas, dan biaya hidup kami,” imbunya.

Perlu diketahui bersama sebelum berita ini dinaikkan reporter Beritalima.com, sudah melaporkan kepada Bupati Pamekasan, kiriman Vedio atas aduan salah satu PKL di Jalan Niaga tersebut.

“Mator skalangkong lebbi sampornah di tambah surat-Surat dan bukti-buktinya(Terimakasih lebih sempurnah ditambah surat-surat dan buktinya),”tulis Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, melalui pesan WatsaApp, Kamis, malam Jum’at(14/05), sekitar Pukul 20.41 Wib.

Dan selama penulusuran jejak reporter Beritalima.com di bawah, ketika meminta keterangan dari para PKL lainnya terkait Pungli tersebut, mereka pada enggan untuk menceritakan dan memilih untuk bungkam.
[An]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait