JEMBER, beritalima.com | Sangat miris sekali, adanya tumpukan sampah yang tidak jauh dari Kantor Kepala Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, menimbulkan bau menyengat.
Tumpukan sampah dipinggir jalan sebelah utara atau dikaki gunung jenggawah itu, informasinya sudah bertahun-tahun. Padahal, di jalan tersebut, setiap hari ramai kendaraan yang berlalu lalang.
“Kalau baunya sudah sangat mengganggu, menyengat. Setiap orang lewat pasti (mencium) bau,” kata warga setempat, Fathurrahman (45) kepada beberapa wartawan dilokasi, Sabtu (4/6/2022).
Warga Dusun Krajan, Desa Jenggawah itu mengaku, jarak antara tumpukan sampah itu dengan Kantor Kepala Desa Jenggawah kurang lebih sekitar 200 meter.
“Dari kantor desa sangat dekat, kurang lebih ada 200 meter. Tapi gak ada perhatian dari pihak desa,” akunya.
Menurut Fathurrahman, apabila sampah ini dibiarkan dan terus menumpuk, dikuatirkan akan menimbulkan penyakit bagi warga yang tinggalnya tidak jauh dari lokasi.
“Kalau dari pemukiman warga, jaraknya sekitar 50 meter. Yang jelas, ini akan menimbulkan penyakit, karena dekat dari pemukiman,” ungkapnya.
Selain itu, apabila tumpukan sampah ini dibiarkan, dipastikan akan meluber dan berserakan ke jalan. Padahal, di sekitar tumpukan sampah dibuat tempat wisata.
Dirinya juga menyampaikan, meskipun ada tempat wisata, kalau sampah menumpuk diperkirakan tidak akan menarik para pengunjung yang datang.
“Jalan ini arah ke balai (kantor) desa. Jadi belum ada tindakan dari kepala desa,” tegasnya.
Mencegah penumpukan yang lebih banyak, warga sementara berinisiatif memberi tulisan, dilarang membuang sampah sembarangan.
“Warga berharap, kedepan masalah sampah ini diperhatikan oleh pihak desa, bagaimana solusinya untuk sampah yang menumpuk ini,” harapnya.
Sementara, Sarmanto (50) seorang pengendara asal Dusun Gayasan, Desa Jenggawah mengatakan, kalau cuaca tidak hujan masih mendingan. Namun bila habis hujan, baunya sangat menyengat.
“Seharusnya sampah ini dibuatkan tempat lain, jangan buang disini. Kan banyak lahan kosong,” bebernya.
Dirinya meminta, pemerintah desa setempat mencarikan solusi terkait permasalahan ini. Biar sampahnya tidak kemana-mana dan menjadi penyakit.
“Jangan sampai jalannya dipenuhi sampah danĀ menjadi sempit. Ini buktinya sudah ada dan kelihatan sendiri,” ungkapnya.
Sedangkan, saat dihubungi selulernya Kepala Desa Jenggawah, Supardi belum bisa memberikan tanggapan. Termasuk ketika dikirimi pesan melalui WhatsApp, belum ada respon. (Sug)