BONDOWOSO, beritalima.com – Nasib malang menimpa ibu G Riyani (56) tahun, warga Desa Wonokusumo Kecamatan Tapen ini harus rela tidur diluar dengan beratapkan langit. Penyebabnya rumahnya dibongkar karena mendapat program RTLH tahun 2018.
Sungguh miris, setelah dibongkar rumah tersebut belum juga selesai dibangun walaupun sudah 15 hari berlalu setelah pembongkaran. Padahal seharusnya dari jangka waktu tersebut, rumah tersebut seharusnya sudah selesai dibangun.
G Riyani menceritakan walaupun bahwa pembongkaran rumah tersebut atas perintah kepala dusun setempat, karena rumah itu secepatnya akan dibangun.
“Tapi sampek sekarang setelah dibongkar malah tidak ada apa-apa. Katanya saya disuruh cari tukang sendiri dulu, saya kalau cari tukang sendiri kan harus bayar, sedangkan saya tidak punya uang,” ungkapnya kepada wartawan Selasa (18/09).
Lanjut G Riyani dirinya pernah menanyakan terkait tindak lanjut pembangunan rumahnya tersebut kepada keluarga Kepala Desa, namun sama yang bersangkutan disuruh bersabar terlebih dulu menunggu giliran yang lain.
“Sebenarnya saya mengajak cucu untuk tidur di rumah saudara, namun ia menolak dan terpaksa harus tidur ditempat ini, walaupun harus kedinginan,” tuturnya sambil menunjukkan tempat tidur itu.
Lebih jauh dirinya menceritakan bahwa material yang dikirim ke tempatnya sangatlah sedikit. Apabila digunakan untuk membangun rumahnya tidak akan cukup.
“Sempat saya menanyakan hal ini ke kepala dusun sini, namun katanya ini baru sebagian saja yang baru dikirim,” pungkasnya sambil matanya berkaca-kaca.
Dirinya berharap semoga secepatnya proses pembangunan rumahnya ini mendapatkan keseriusan dari pihak pemerintah terkait. Agar secepatnya bisa segera ditempati. (*Rois)