SURABAYA, beritalima.com – Pertumbuhan penjualan mobil second atau bekas pada tahun 2019 ini diyakini tetap meningkat. Jika tahun 2018 kemarin tumbuh 20 persen, tahun 2019 ini diperkirakan bisa mencapai kisaran 30 persen.
Ada beberapa faktor yang membuat trend beli mobil bekas semakin meningkat. Salah satunya, menurut Presiden Direktur Harris Mobil, Harris Suwignyo, karena faktor harga mobil bekas jauh lebih lebih murah.
“Harga mobil bekas memang jauh lebih murah. Dengan harga yang sama, pembeli bisa mendapatkan mobil bekas dengan merek dan kelas di atas mobil baru,” kata Harris di sela acara “8th Anniversary Harris Mobil” di showroomnya yang berstandar internasional, di Jalan Barata Jaya XIX No.43-45 Surabaya, Minggu (27/1/2019).
Selain itu, pajak mobil bekas dengan asuransi dinilai lebih murah. Dan, pembeli juga bisa mendapatkan informasi lebih detail mengenai kondisi mobil tersebut. “Jadi itulah perhitungannya, mobil bekas memang jauh lebih murah,” tandasnya.
Mengenai kualitas, Harris Mobil hanya menerima penjualan mobil dari tangan pertama dengan usia tidak lebih dari 6 tahun. Selain itu juga dijamin bukan mobil yang pernah menabrak dan kena banjir.
“Kami hanya menerima dan menjual mobil-mobil yang super dan yang masih muda. Mobil kami pilihan,” kata Harris meyakinkan. “Dan kalau kemudian ada kerusakan, berarti ada kesalahan pemakaian,” tambahnya.
Harris juga mengemukakan, sampai saat ini mobil kategori Low MPV masih mendominasi penjualan mobil bekas, dengan kisaran 50 – 60 persen, disusul kemudian kendaraan jenis City Car dengan angka penjualan 20 – 30 persen. “Selebihnya campur, di antaranya SUV,” ujarnya.
Ketua Forum Wartawan Otomotif (FORWOT), Indra Prabowo, membenarkan, penjualan mobil bekas memang terus mengalami pertumbuhan meski produsen kendaraan menawarkan mobil LCGC. Hal itu diakui Indra Prabowo, Ketua FORWOT (Forum Wartawan Otomotif).
“Meskipun ada LCGC, mobil bekas bisnisnya masih bagus, pertumbuhannya merangkak naik,” kata Indra di samping Harris. (Ganefo)