Di hadapan bupati dan kapolres, Menpan memuji kondisi kendaraan dinas milik polres yang masih terawat dengan baik. Setidaknya kendaraan dinas itu bisa dioperasikan dalam rangka pengamanan arus mudik dan balik lebaran.“Idul Fitri tahun 2016 semua kendaraan dinas dilarang digunakan untuk mudik atau lebaran. Kendaraan itu hanya boleh dipergunakan untuk keperluan kedinasan. Apabila melanggar akan diberikan sanksi tegas,” tukas Yuddy Chrisnandi.
Mengenai kedatangan keduanya di Mapolres Banyuwangi sepanjang tahun 2016 ini, kata Menpan, dalam rangka cek pelayanan birokasi yang dimulai dari Banten di Jawa Barat hingga Banyuwangi di Jawa Timur. Hasil evaluasi sementara pelayanan birokasi di tingkat pemerintahan masih kurang baik dan perlu evaluasi.
Khusus Banyuwangi termasuk salah satu jawara pemerintahan yang inovatif. Bahkan wilayah di ujung timur Pulau Jawa ini masuk dalam peringkat teratas dari 2000 lebih pemerintah daerah di Indonesia. Bupati Anas termasuk salah satu kepala daerah yang inovatif.
“Polres Banyuwangi juga banyak inovasi yang dilakukan. Misalnya pemantauan sistem kamtibmas menggunakan sistem
real time. Titik-titik sisi pemantauan kamtibmas sekarang telah dilakukan menggunakan CCTV di hampir jajaran polsek. Kemanapun pejabat utama polres pergi titik-titik kerawanan bisa dipantau secara langsung,” pujinya saat ditanya sejumlah awak media.
Inovasi ini menurut Yuddy Chrisnadi harus diapreasiasi dan bisa diikuti oleh daerah lain. Sehingga wilayah lain bisa meniru dan memberikan pelayanan publik yang baik serta memuaskan masyarakat.
Usai memeriksa kendaraan dinas, Menpan melihat kemahiran anggota Binmas Polres Banyuwangi dalam bermain angklung patrol. Sekedar diketahui, grup musik tradisional kebanggaan Polres Banyuwangi ini beberapa kali menyabet penghargaan bergengsi. Salah satunya juara 1 musik patrol tingkat Polda Jatim. (Abi)