BANYUWANGI, beritalima.com – merasa di rugikan oleh perlakuan beberapa debtcolector yang menarik paksa mobilnya, sekdes karangbendo agusrobani ancam lapor polisi.
Berawal dari sang sopir yang membawa mobil merk daihatsu grand max bernopol DK yang sedang melintas di area banyuwangi kota tiba tiba di berhentikan sekitar 8 orang yang mengaku sebagai petugas finance.
Mengalami kejadian yang kurang mengenakan sang sopir langsung memberikabar kepada agus robani selaku bosnya dan tidak menunggu lama robani pun langsug mendatangi lokasi dimana mobilnya di berhentikan.
Setelah sampai di tempat mobilnya do berhentikan segerombol orang robani pun kaget karena sudah di sodori sebuah surat dan terkesan di paksakan untuk menandatangank surat tersebut.
Agus Robani ketika di konfirmasi menuturkan bahwa memang ada ketelatan dalam angsuran mobilnya selama 3 bulan.
“memang saya ada ketelatan angsuran selama 3 bulan tapi cara penarikan mobil ini sudah memakai cara yang tidak logis dan terkesan dengan cara premanisme. di cegat di jalan dan seakan saya di paksa untuk menandatangani surat berita acara penarikan kendaraan.” tuturnya
Bahkan Agus Robani menambahkan bahwa hal tersebut akan di laporkan ke Polisi.
“saya merasa di dzolimi seperti ini. apakah tidak ada tindakan hukum ketika ada kejadian seperti ini. maka saya akan secepatnya mengambil jalur hukum dengan melaporkan kejadian ini kepolisi. untuk Debtcolector yang menarik mobil saya mengaku salah satunya bernama FR.” imbuhnya
Sampai Berita ini di tayangkan FR yang di maksud oleh agus robani belum dapat di konfirmasi. (abi)
foto : ilustrasi