Moment Hardiknas Kabupaten Sumenep “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”

  • Whatsapp
Foto bersama usai Upacara Hardiknas

SUMENEP, beritaLima – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar upacara di halaman kantor bupati setempat, Rabu (02/5/2018).

“Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”
Bupati, wakil bupati, Dandim, Kadisdik dan Wakapolres peragakan Permainan lokal “Rap kerrapan” usai Upacara Hardiknas

Upacara tersebut dengan Tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
“Kita menyadari bahwa kondisi Ideal pendidikan dan kebudayaan nasional yang kita cita – citakan masih jauh dari jangkauan. Kita terus berusaha memperkuat akses pendidikan yang berkualitas agar memiliki presisi atau ketelitian yang tinggi sesuai tuntutan masyarakat, lapangan pekerjaan dan kebutuhan pembangunan”, demikian disampaikan bupati Sumenep DR. KH. A. Busyro Karim, MSi.

Pun juga kebudayaan yang maju adalah pra syarat yang harus dipenuhi jika ingin pendidika. Nasional tumbuh subur kukuh dan menjulang. “Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kuat, begitu pula sebaliknya”. Imbuhnya.

Sejak tahun 2016 lalu pemkab Sumenep telah mengimplementasikan program baca tulis Alqur’an dan wajib diniyah bagi jenjang sekolah SD – SMA.

Mulai tahun ini juga pemerintah kabupaten sumenep melakukan Inovasi pendidikan terhadap nilai nilai budaya. Dengan mengakomodasi kekayaan budaya lokal yang hampir hilang. Antara lain,
TK : dungngeng Madura, pal-kapalan (bendan), tan-pangantanan, dhako, SD : dungngeng Madura, rap-kerraban, beklen, salodur, SMP : pidato Madura, salodur, bal-budi (bal-kotap), tenjak.

Antar Guru (sebanyak 1 kali lomba) : TK : carpan basa Madura, SD : puisi basa Madura, SMP : pidato basa Madura.
Pelaksanaan lomba akan dimulai bulan Mei 2018, selama 5 bulan kedepan.

Pemerintah Kabupaten Sumenep juga telah melakukan nota kesepakatan atau Keputusan bersama antara dinas pendidikan Kabupaten Sumenep, kementerian agama Kabupaten Sumenep, Cabang dinas Pendidikan Wilayah Sumenep.
Menetapka, Pertama Mewajibkan kepada seluruh siswa/siswi pada Sekolah masing-masing untuk : Setiap Hari Selasa : Seluruh Siswa/Siswi TK/RA, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA Negeri maupun Swasta, wajib menggunakan Bahasa Madura dalam setiap interaksi kecuali dalam hal proses belajar-mengajar di Kelas.

Setiap Hari Jumat dan Sabtu : Seluruh Siswa/Siswi SMP/MTS dan SMA/SMK/MA Negeri maupun Swasta, wajib menggunakan Bahasa Inggris dalam setiap interaksi kecuali dalam hal proses belajar-mengajar di Kelas.

Setiap Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu, Sebelum Jam Pelajaran : Untuk Muslim: Seluruh Siswa/Siswi TK/RA, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA Negeri maupun Swasta, wajib membaca Sholawat Nabi. Untuk Non Muslim : Menyesuaikan dengan keyakinan masing-masing.
Setiap Hari Jumat, sebelum Jam Pelajaran : Untuk Muslim : Seluruh Siswa/Siswi TK/RA, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA Negeri maupun Swasta, wajib membaca Asmaul Husna dan Surat Yasin. Untuk Non Muslim : Menyesuaikan dengan keyakinan masing-masing.
Kedua : Kewajiban pada Diktum Pertama berlaku juga untuk Pegawai (PNS maupun Non PNS) dilingkungan Kantor dan Sekolah dibawah binaan masing-masing.
Ketiga : Mewajibkan kepada Kepala Sekolah masing-masing untuk : Melakukan sosialisasi terkait dengan ketentuan tersebut pada diktum Pertama; Melakukan evaluasi berkala terkait efektivitas pelaksanaan kebijakan tersebut; Melakukan survey sikap dan perilaku siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan kebijakan tersebut; Melaporkan semua perkembangan dan hasil evaluasi serta hasil survey secara heararkhi untuk dijadikan bahan Evaluasi. Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ikhtiar besar untuk pendidikan hanya akan terwujud apabila kita bekerja keras dan membuka lebar – lebar partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam dunia pendidikan. Ikhtiar memajukan pendidikan bukan hanya kewajiban pemerintah melainkan urusan kita bersama. Memajukan pendidikan.memang sulit karena banyak tantangan menghadang. “Kulit dari pendidikan itu pahit, namun buahnya sangatlah manis dan aromanya Wangi”, pungkas Bupati Sumenep DR. KH. A. Busyro Karim, MSi.

( An)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *