Momentum Presiden Jokowi

  • Whatsapp

Oleh : Helmy Akuntan NDeso.
Menyelamatkan uang negara sejatinya sama dengan menyelamatkan kehidupan rakyat.Beberapa tahun yang lalu frase kalimat “menyelamatkan uang negara” menjadi viral seiring dengan kegiatan KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dibanyak tempat demi untuk menyelamatkan uang negara. 


Takut dianggap kalah prestasinya dibandingkan KPK pihak Kepolisian, Kejaksaan, BPK, BPKP ramai-ramai mengklaim dan mengumumkan instansinya telah menyelamatkan uang negara sekian milyar rupiah, sekian trilliun rupiah dan seterusnya. 


Gilran ada pertanyaan berapa jumlah uang negara yang tidak selamat ?. Tidak ada satupun instansi yang mampu menjawab. Karena memang jumlah uang negara yang menjadi korban dari kebiadaban koruptor jauh lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan yang bisa diselamatkan. 
Korupsi diibaratkan suatu peristiwa perampokan atau pembegalan dan yang menjadi korban adalah uang negara bukan uang pribadi rakyat. Sehingga korupsi belum dapat menjadi musuh bersama karena rakyat tidak merasa dirugikan secara langsung disamping itu rakyat tidak merasa terancam keselamatan hidupnya dengan adanya korupsi.


Ditengah desakan para pegiat anti korupsi untuk mundur sebagai ketua KPK karena diduga melanggar kode etik berat. Seminggu yang lalu Firli Bahuri dalam rapat dengar pendapat dengan komisi lll DPR RI seolah mengumumkan prestasinya bahwa selama kurun waktu semester l tahun 2020 KPK telah menyelamatkan uang negara sebesar 10,4 trilliun rupiah.
Pemerintah Indonesia sampai hari ini belum mampu menghitung berapa tepatnya jumlah uang negara yang tidak bisa diselamatkan. Mengutip dari berbagai sumber, jumlahnya sudah mencapai ratusan bahkan ribuan trilliun rupiah yang tidak bisa disetorkan kembali ke kas negara.


Pemerintah Inggris menciptakan kata FAMILY Father And Mother I Love You Berhasil menertibkan rakyatnya dengan mengedukasi untuk selalu ingat pesan dan nasehat orang tua. Didunia ini tidak ada orang tua yang mau mencelakakan anak kandungnya sendiri. 
Indonesia sudah lama mengenal kata disiplin tetapi rakyatnya belum tertib. Covid-19 telah menyadarkan kita bahwa disiplin, maknanya tidak hanya tertib atau *Datang tepat waktu saja* tetapi ada delapan level point arti yang pada intinya kita harus terus *Online*  Cintanya kepada Tuhan YME.  Digambarkan dengan garis angka 8 yang berliku tetapi tetap selalu terhubung tidak putus nyambung. 
Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia adalah musuh kita bersama rakyat Indonesia. Karena dapat menyerang siapa saja tidak melihat agamanya apa , partainya apa , sukunya apa, umurnya berapa, pejabat atau rakyat biasa, sikaya atau simiskin semua bisa terpapar. 
Kata Luhut Binsar Panjaitan, Presiden Jokowi juga punya hati dan perasaan yang sama baiknya. Tidak mungkin mau mencelakakan rakyatnya sendiri. Ketika muncul desakan dari tokoh2 masyarakat untuk menunda Pilkada. Sekarang mari kita buktikan bersama. Apakah Presiden mau memimpin secara langsung rakyatnya bersatu padu melawan ancaman Covid-19.?? Inilah momentumnya Pemerintah untuk berani mengeluarkan Surat Perintah kepada seluruh elemen anak bangsa agar paham makna DISIPLIN. Sehingga Covid-19 Dapat Menjadi Berkah Bagi Rakyat Indonesia Bukan Musibah…Aamiin.(HAND).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait