JAKARTA, beritalima.com – Majelis Ulama Indonesia akan melakukan pemantauan terhadap 15 televisi nasional selama bulan Ramadhan 1437 H. Pemantauan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memastikan konten siaran sesuai dengan semangat syiar Islam dan ibadah di bulan suci.
Dalam penjelasan Ketua Umum MUI, KH. Ma’ruf Amin pemantauan 15 televisi nasional, berlandaskan pada sejumlah perundang-undangan dan aturan yang berlaku. Namun pemantauan tahun ini manurutr Ma’ruf Amin akan melibatkan masyarakat dengan cara mengirim konten video rekaman siaran tv melalui email ke pantautv.mui@gmail.com.
“MUI memiliki tanggung jawab moral agar konten siaran televisi sesuai dengan semangat syiar dan ibadah di bulan Ramadhan,” kata Kiai Ma’ruf Amin saat jumpa pers di Kantor MUI, Jakarta, pada Selasa (31/5).
Lebih lanjut ditambahkan Ketua Umum, pemantauan akan dilakukan pada jam-jam prime time yakni, sebelum dan sesudah sahur, serta sebelum dan sesudah berbuka puasa. Tim pemantau MUI akan merekam program televisi, apakah di dalamnya ada pelanggaran atau tidak. MUI juga bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan rekaman video yang akan menjadi dasar pemantauan. KPI memiliki peralatan dan SDM yang jauh memadai untuk memantau konten siaran televisi.
“Selain KPI, MUI juga memiliki tim internal yang akan melakukan perekaman siaran televisi,” tambah Kiai Ma’ruf Amin.
Pemantauan siaran televisi mengacu pada UU Penyiaran, UU Pornografi, UU Perlindungan Anak, UU tentang Pers, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS), Surat edaran KPI tentang larangan penampilan kebanci-bancian dan fatwa MUI. Landasan tersebut untuk memperkuat pemantauan agar pengelola televisi benar-benar memproduksi tayangan yang substansinya ramah dengan bulan Ramadhan.
“Hasil pemantauan di sepuluh hari pertama akan disampaikan MUI dengan menggelar jumpa pers. Sementara 20 hari selanjutnya akan disampaikan setelah Idul Fitri,” jelasnya.
Adapun televisi yang akan dipantau adalah RCTI, SCTV, I Net TV, Metro TV, TVOne, Indosiar, MNC TV, I-News TV, Kompas TV, Trans TV, Trans 7, Global TV, ANTV, RTV dan TVRI.
KH Ma’ruf berharap Ramadhan tahun ini tidak ada lagi acara hiburan yang candaannya penuh caci maki, dialog dan adegan yang merendahkan. Dengan demikian, kondusivitas peribadatan di bulan Ramadhan tetap terjaga. dedy mulyadi