TORAJA UTARA, beritalima.com – Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) penyakit menular HIV/AIDS dan demam berdarah, Agustinus Rante, Senin (26/3/2018), mengatakan, jumlah warga yang telah terjangkit demam berdarah tahun ini menurun drastis.
Jika tahun 2016 terdatat sebanyak 96 orang terjangkit virus dengue, virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegyfti dan nyamuk aedes albopictus tersebut.
Serangan demam berdarah 2017 mengalami penurunan hanya tercatat 40 kasus. Begitupun tahun 2018 memasuki bulan Maret 2018 baru ditemukan 10 kasus warga terjangkit virus dengue itu.
“Jika dibandingkan tahun 2016 dengan tahun sekarang penyebaran virus dengue cukup tinggi dengan tahun sekarang,” ucap Agustinus.
Guna mmengurangi penyebaran virus tersebut lewat gigitan nyamuk, upaya pogging terus dilakukan dibeberapa titik lokasi yang dianggap rawan penyebaran demam berdarah.
Lokasi yang dimaksud rawan penyebaran demam berdarah seperti Kelurahan Pasele, Bolu dan Tallunglipu guna memutus mata rante penyebaran virus tersebut upaya pogging terus dilakukan.
“Kami himbau warga Rantepao,Pasele,Bolu dan Tallunglipu dalam menghadapi musin pancaroba ini masyarakat tetap diharapkan mmenjaga kebersihan lingkungan yang ada,” pungkasnya.(gs).