JEMBER, beritalima.com | Dipicu karena ada pekerja akan dimutasi dan turun jabatan, hingga berujung Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ratusan buruh berunjuk rasa.
Mengendarai truk dan sepeda motor, ratusan buruh yang tergabung di Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Jember mendatangi gudang milik PT Borwita Citra Prima di Desa Wirowongso, Ajung.
“Permasalahan menurut kami sederhana. Ada dua pekerja, satu diturunkan jabatan dan dituntut mutasi, yang didukung SP1, SP2, SP3 dan perusahaan mengeluarkan PHK,” kata Ketua DPC Sarbumusi Jember Umar Farouk, Senin (12/4/2021).
Sebelumnya, Farouk menjelaskan, sempat ada perundingan dua kali, karena dua anggotanya itu tidak berkehendak dipindah keluar kota dan turun jabatan.
Diketahui, pekerja yang akan dimutasi keluar kota bernama Devi, dan yang turun jabatan dari supervisor menjadi sales bernama Imam Taufik.
“Dua-duanya melakukan penolakan secara resmi, dengan alasan yang cukup kuat. Akhirnya, tanggal 8 Maret kemarin perusahaan mengeluarkan PHK,” sebutnya.
Sekali lagi, Farouk menyatakan, perusahaan tidak pernah menerima apa yang terjadi pada para pekerja, untuk tetap bekerja di jember.
“Dari itu akhirnya kami menyampaikan aspriasi kepada perusahaan, dengan harapan, ada kesepakatan dengan kami,” tegasnya.
Apabila tidak ada, maka anggotanya di basis tersebut akan mengadakan mogok. Kerja dari 14 April 2021 hingga waktu yang tidak ditentukan.
Farouk berharap, ada etikad baik dari perusahaan. Apabila ini tidak digubris, maka pesangonnya dihitung sesuai ketentuan.
Sementara, saat akan dikonfirmasi, Manager PT Borwita Citra Prima saat ditemui di salah satu ruangan gudang, menyampaikan akan berkoordinasi dengan perusahaan pusat.
“Sebentar ya, saya akan koordinasi dengan pusat,” jelasnya. (Sug)