PASURUAN, Beritalima.com|
Ketua fraksi NasDem DPRD provinsi Jatim Muzammil Safi’i SH MSi mengungkapkan pendapatnya terkait vitalnya video ulang tahun gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa dan wakil gubernur Emil Elistianto Dardak.
Anggota komisi A ini mengutarakan bahwa sebagai orang nomor satu di Jawa Timur, dan yang dianggap sebagai panutan karena pemangku kebijakan, memang selayaknya Khofifah tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dianggap melanggar kebijakan nya sendiri. Namun demikian, Muzammil menggarisbawahi bahwa tidak sepenuhnya Khofifah bersalah, dan tidak seharusnya masyarakat menyudutkan posisi Khofifah, sementara masyarakat tidak melihat kondisi yang sebenarnya di lapangan.
“Terkait dengan viralnya video peringatan HUT ibu gubernur dan Wagub memang sebaiknya tidak dilakukan, persoalannya pejabat itu yang membuat aturan, maka beliaulah seharusnya yang pertama kali yang tunduk pada aturan, artinya memberikan contoh pada masyarakat, tapi ini kan sudah terjadi sehingga kita perlu arif menyikapi kejadian tersebut,” terang mantan wakil bupati Pasuruan ini.
Muzammil mempertanyakan, apakah acara tersebut betul-betul melanggar prokes yang ditentukan oleh aturan yang dibuatnya sendiri? Ternyata riel di lapangan tidak seperti yang diviralkan di berbagai media dan medsos.
“Saya kira sangat tidak tepat kalau dibandingkan kasus HRS di Jakarta, secara kasat mata yang hadir di Grahadi yang demikian luas itu tidak begitu banyak, sehingga tidak terjadi kerumunan seperti di Jakarta atau tempat-tempat yang lain, atau istilah lain ma’fu, dapat dimaafkan. Dan saya yakin tidak sampai terjadi pelanggaran. Sama juga ketika ada seseorang yang punya hajad kemudian mengajukan ijin dengan tetap mematuhi prokes yang ada. Dan itu sudah dilakukan oleh Sekda yang katanya punya gawe tersebut,” sambung Muzammil.
“Oleh karenanya, mari kita akhiri polemik karena sama sekali tidak menguntungkan dan bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu, sehingga kita juga yang nantinya akan rugi,” lanjutnya.
“Tapi ke depan, kita sebagai pejabat harus lebih hati-hati, karena sekecil apapun kesalahan yang kita lakukan akan menjadi viral baik, Positiv maupun negativ, istilahnya cicak dijadikan buaya atau sebaliknya buaya dikhabarkan sebagai cicak,” pungkasnya.(Yul)