Muzammil Sebut Asrorun Niam Sholih Layak Jadi Sekjen PBNU

  • Whatsapp

PASURUAN, Beritalima.com|
Perhelatan Muktamar NU ke 34 di Lampung sudah usai, satu peristiwa musyawarah terbesar di Indonesia dengan ending yang smart dan mulus. Tidak bisa dibayangkan, terjadinya cristalisasi dukungan yang hampir berimbang antara Gus Yahya dan Kiyai Said Aqil, yang pada awal-awal demikian keras dalam penentuan waktu Muktamar, apakah diajukan atau diundur, sampai-sampai masuk ke ranah hukum di Pengadilan walaupun tidak berlanjut. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh ketua fraksi NasDem DPRD provinsi Jatim, H Muzammil Safi’i SH MSi.

Muzammil menyebutkan bahwa pelaksanaan Muktamar yang diwarnai berbagai kontroversi ini, akhirnya menemukan solusi cerdas yang diambil diajukan sehari dan 2 hari pelaksanaan, (walaupun kemudian molor sampai 3 hari) ini merupakan kompromi ala kiyai sehingga semua sam’an wa thoatan pada keputusan PBNU.

“Muktamar kali ini menempatkan NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia harus mampu menjawab tantangan jaman yang serba digital, serta memberikan solusi persoalan keummatan dan persoalan ekonomi dan sosial yang semakin kompleks dalam memasuki Abad ke 2 NU. Artinya abad (100 tahun) kebangkitan NU ke dua pasca dilahirkan pada tahun 1926, telah disusun program kerja yang cerdas sebagai landasan berpijak untuk bekerja 5 tahun ke depan,” terang wakil ketua DPD partai NasDem Jatim ini.

Muzammil mengemukakan bahwa terpilihnya Almukarrom KH Miftahul Ahyar sebagai Rois Am dan KH (Gus) Yahya Cholil Tsaquf merupakan pilihan ideal.

“Saat ini diharapkan mampu melakukan perbaikan sebagai implementasi kaidah al muhafadhotul ala qodimis sholih wal ahdu bil jadidil aslah, yakin akan mampu menelorkan ide-ide brilian dalam memajukan jam’iyah ke depan, dengan meneruskan hal-hal yang dicapai oleh pendahulunya dengan mencari pembaharuan (tajdid) dalam pemikiran dan langkah-langkah strategis, baik nasional maupun internasional dan yakin bisa dilakukan oleh Gus Yahya yang sudah dibuktikan beberapa kali tampil memberikan solusi pemikiran tingkat global,” sambung Anggota komisi A ini.

“Untuk meraih sukses dengan gerakan pembaharuan tersebut harus bisa menempatkan kabinetnya yang Ikhlas, kredible dan ada waktu untuk mengurusi Jamiyah. Karena kesebelasan itu yang akan memberikan support atas tercapainya tujuan, terutama sekali memilih Sekjen yang tepat yang mampu mengimbangi gerak cepat Ketua Umum dan menjabarkan ide-ide briliannya dalam konsep dan implementasi yang tepat,” lanjutnya.

“Saya H Muzammil Safi’i SH MSi Ketua Presedium Majelis Alumni IPNU Jawa Timur bersama Majelis Alumni IPNU Jawa Timur mengusulkan pada Presedium Pusat MA IPNU agar Ketua Umum terpilih dan Tim Formatur untuk memilih DR HM Asrorun Niam Sholih MA yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PP MA IPNU dan Sekretaris Komisi Fatwah MUI,” paparnya.

“Prestasi dan jabatan yang pernah diemban sungguh bejibun, dari sisi kekaderan saya kira sudah tepat menempatkan Kader terbaik IPNU sebagai upaya memadukan sistempat pengkaderan melalui Badan Otonom (Lakmud Lakut dll) dengan PKP NU yang saat ini sedang ngetren, pengalaman organisasi beliau sudah tidak diragukan lagi. Dalam periode yang lalu sebagai Katib Syuriyah PBNU, di eksternal sebagai Deputy Bidang Pengembangan Pemuda Kementrian Pemuda dan Olah Raga RI. Dengan menempatkan kader IPNU sebagai Sekjen ke depan memberikan semangat pada kader IPNU pada level bawah, itu sebagai wujud penghargaan natural yang diberikan oleh induk Organisasi yang namanya NU dan tidak diberikan kepada yang lain,” tegas mantan wakil bupati Pasuruan dua periode ini.

Menurut Muzammil sebagai akademisi beliau merupakan
intelektual muda NU yang produktif dengan karya-karya tulisnya, dan aktif sebagai narasumber diberbagai even dan forum akan mampu menjadi corong bagi PB NU yang besar ini.

“Dan saya yakin beliau sebagai administrator yang unggul karena berpengalaman sebagai sekretaris di berbagai organisasi, saya juga yakin dengan menempatkan Rekan Niam sebagai Sekjen, gerak NU semakin canggih dan cepat sesuai dengan kebutuhan jaman dan keummatan,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com

Pos terkait