MALANG, beritalimacom| Pilkada Malang akan dihelat beberapa bulan lagi. Namun, hingga saat ini, rekom dari partai politik khususnya di Kabupaten Malang belum ada satupun yang turun dari DPP Partai Politik. Namun, berbagai asumsi liar pun terus bermunculan salah satunya nama Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus anggota DPRD Kabupaten Malang terpilih 2024-2029, Abdul Qodir, tiba-tiba mencuat dan berpotensi menjadi kuda hitam untuk maju dalam Pilkada 2024 mendatang.
“Menurut saya Wakil Ketua DPC Abdul Qodir atau biasa disapa Cak Adeng bagus saat ini, dan juga memiliki potensi besar untuk memimpin Kabupaten Malang. Sepak terjang Cak Adeng di PDI Perjuangan, tidak perlu diragukan,” ungkap Suyanto Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kepanjen, kepada beritalimacom Selasa 25/06/24.
Menurutnya sebagai politisi muda PDI Perjuangan dengan modal people skill yang dimiliki, dan jam terbang di DPP tinggi Yanto, panggilan akrab Satgas PDIP yakin bahwa Abdul Qodir mampu dengan modal itu.
“Saya optimis ketika diberi kepercayaan oleh PDI Perjuangan, Cak Adeng akan mampu meningkatkan kinerja timnya,” ujarnya.
Sosok Cak Adeng, lanjut Yanto cukup tepat sebagai gambaran dari ungkapan Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno ‘Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia’.
“Apa yang disampaikan Bung Karno, sejalan dengan Stephen R. Covey, seorang penulis asal Amerika Serikat, dia mengatakan jika kita ingin membuat perubahan kecil, kita cukup merubah perilaku kita, akan tetapi jika kita ingin membuat perubahan yang signifikan, maka rubahlah paradikma atau mindset kita. Disinilah mengapa figur Chak Adeng perlu dipertimbangkan,” katanya.
Sementara itu, Agus Sadullah Pemerhati dari Jaringan Aliansi Pemuda Untuk Demokrasi (Jampud) menyampaikan bahwa mencuatnya nama Adeng di tengah-tengah ketidakpastian rekomendasi partai banteng untuk Pilkada Kabupaten Malang bisa saja terjadi.
“Seorang pemimpin haruslah individu-individu yang berani mendapatkan tantangan, serta menciptakan peluang yang lebih besar untuk memberikan manfaat kepada orang banyak, dan Chak Adeng memiliki modal itu,” kata Sadullah dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2024).
Menurut sudut pandang Sadullah, partai sekelas PDI Perjuangan pasti memiliki hitung-hitungan cermat dalam menentukan calon untuk Pilkada. Penilaian dari internal dan eksternal partai pun akan menjadi pertimbangan tersendiri.
“Misal apa jadinya kalau seseorang menjadi pemimpin, namun mindset-nya masih individual contributor, PDI Perjuangan pasti tidak akan mempromosikan seorang individual contributor menjadi supercoach, dan disinilah kenapa Chak Adeng dapat dipertimbangkan menjadi kuda hitam PDI Perjuangan untuk di calonkan sebagai Bupati Malang, supaya terhindar dari Maradona Syndrom,” tandasnya.
Redaksi