BONDOWOSO, beritalima.com – Pementasan drama kolosal “Babat Bondowoso” merupakan bagian dari serangkaian acara peringatan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) yang ke 201 menurut kalender Hijriyah, karena pada tanggal 25 Syawal tahu 1237 Hijriyah Raden Bagus Asra (KH Ronggo) pertama kalinya diangkat menjadi Bupati Bondowoso.
Dikisahkan bahwa tahun 1237 Hijriyah langsung mendapatkan amanat dari Adipati Kertenegoro untuk membuka pusat pemerintahan di tanah Bendebesah (madura.red) atau saat ini lebih dikenal dengan nama Bondowoso.
Pemerintah Raden Bagus Asra tidak semulus yang diharapkan, ada banyak rintangan yang harus dihadapi sebagai pusat pemerintahan baru, baik dalam segi mensejahterakan rakyatnya ataupun ancaman dari para pemberontak.
Ternyata apa yang menjadi ke kwatiran Raden Bagus Asra benar-benar terjadi, Pemberontakan Aryo Gledak bersama dengan ribuan pasukannya mulai menguasai beberapa pemerintahan diwilayahnya selatan, satu wisata kekuasaan Kerajaan Puger.
Hingga suatu ketika Aryo Gledak melakukan penyerangan ke Bondowoso yang merupakan Wilayah kekuasaan Raden Bagus Asra, hingga terjadilah pertumpahan darah, dimana pasukan Aryo Gledak bisa ditumbangkan oleh Pasukan Raden Bagus Asra.
Sementara itu menurut para pengunjung yang juga merupakan masyarakat asli Bondowoso, saat diwawancarai terkait kesan Harjabo dan Tapak Tilas Kironggo, pihaknya bersama masyarakat Bondowoso lainnya merasa sangat senang bisa menyaksikan ‘Drama Kolosal Babat Bondowoso’.
“Pementasan seperti ini sangat penting bagi anak cucu kita, agar mereka tahu sejarah berdirinya kabupaten Bondowoso, harapan kami kedepankan hal seperti terus dilestarikan agar supaya para generasi muda Bondowoso bisa mengetahui sejarah Bondowoso,” ungkap Satrio Wahyudi Warga Tegalampel ini.(*/Rois)