SURABAYA, beritalima.com | Dengan terus memegang teguh sikap nasionalis dan religius, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi optimistis bisa mewujudkan kemakmuran masyarakat Kota Pahlawan. Tentu saja komitmen dan kerja keras umara ini, tidak akan pernah berhasil tanpa adanya doa dan dukungan dari ulamanya.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat meresmikan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya, Sabtu (26/3/2022). Kantor yang berada di Jalan Yasan Praja No 20 Surabaya tersebut, sebelumnya merupakan eks gedung Kelurahan Bubutan.
“Ketika dahulu Nasionalis Religius bisa memunculkan kemerdekaan di Negara Indonesia, maka Nasionalis Religius di Kota Surabaya akan memberikan kemakmuran bagi warga Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, bahwa sinergi antara umara dan ulama juga menjadi kunci keberhasilan dalam membangun kota. Termasuk bagaimana membangun karakter anak-anak Surabaya yang berakhlakul karimah.
“Saya berharap dakwahnya MUI di seluruh kecamatan bisa mengubah karakter arek-arek di Kota Surabaya menjadi karakter yang penuh dengan akhlakul karimah. Karakter yang bisa membentuk Nasional Kebangsaan, tapi di dalam hati jiwanya juga ada religiusnya,” harap dia.
Lebih luas lagi, Wali Kota Eri Cahyadi juga menyampaikan, dengan berdirinya Kantor MUI Surabaya, maka dia berharap besar seluruh ulama dan pengurusnya dapat selalu memberikan nasehat serta masukan-masukan kepada pemerintah kota. “Karena ketika ulama menyampaikan nasehat dan didengarkan umaranya, maka ada kesinambungan,” ujar dia.
Makanya, Wali Kota Eri Cahyadi yang sejak kecil tinggal di lingkungan pondok pesantren itu selalu menaruh perhatian serius terhadap semua hal yang berhubungan dengan dakwah. Salah satunya adalah dengan mendukung penyediaan prasarana untuk Kantor MUI Surabaya. “Karena saya memang berharap betul semua kantor yang berhubungan dengan dakwah itu tidak bercampur dengan kantor yang lain,” terangnya.
Sebab, menurut dia, sehebat dan sekuat apapun umaranya bekerja keras, maka akan sia-sia apabila para kyai, habib dan ulamanya tidak pernah turut mendoakan. Karenanya, dia kembali berharap, dengan doa dan dukungan para ulama ini dapat membawa Surabaya menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
“Dengan ucapan Bismillahirrohmanirrohim, maka kantor MUI Surabaya saya nyatakan resmi dibuka dan resmi digunakan oleh MUI Surabaya untuk kemaslahatan umat Kota Surabaya,” tutur dia.
Mengutip Ketua MUI Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil ‘Alallah, Wali Kota Eri Cahyadi pun sepakat bagaimana umara dan ulama bersinergi mempertahankan budaya dan menjadikan Kota Surabaya Mega Metropolitan dengan tetap santun dan berakhlakul karimah. Ini sebagaimana yang dicontohkan Sunan Ampel ketika diberikan tanah di Ampel Denta dan menjadikannya pusat dakwah di Surabaya.
“Maka kewajiban kulo kaleh panjenengan (saya dan anda) meneruskan perjuangan Mbah Ampel untuk Kota Surabaya. Semoga dengan kekuatan dan kebersamaan kita untuk saling melengkapi, Surabaya akan terus menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua MUI Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil ‘Alallah mengaku bersyukur, MUI Kota Surabaya memiliki kantor baru yang berdiri di Jalan Yasan Praja No 20 Surabaya. Menurutnya, hal ini tak lepas dari sosok ketokohan Wali Kota Eri Cahyadi.
“Dengan keberadaan kantor baru ini semoga keterpaduan bainal ulama wal umara makin kuat. Bagaimana supaya para ulama dan umara bersama-sama Pak Eri Cahyadi dan Forkopimda mendampingi umat Jawa Timur menuju Indonesia super maju dan Surabaya Kota Mega Metropolitan,” kata KH Hasan Mutawakkil.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Surabaya KH Abdul Muchid Murtadho juga menyampaikan puji syukur dan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi. “Berkat Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, MUI Surabaya mendapatkan kantor. Dengan rawuhnya panjengan (kedatangan anda) semua, semoga kantor ini barokah,” pungkasnya. (*)