Negara Harus Punya Haluan Agar Tahu Arah Pembangunannya

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Memperingati 89 tahun Sumpah Pemuda dan menjelang peringatan Hari Pahlawan serta meneropong Indonesia masa depan.PARA Syndicate, lanjutan dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), menyelenggarakan forum Syndicate Lecture, dengan menghadirkan mantan Wapres ke – 6 RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, dengan tema Setelah Perppu Ormas, Menjaga Konstitusi dan Merawat Demokrasi.

Ari Nurcahyo pimpinan PARA Syndicate meminta pemcerahan dari Mantan Wapres RI ke – 6 baik soal generasi ke generasi, perbedaan generasi sekarang dengan generasi terdahulu, bagaimana meluruskan yang bengkok terhadap demokrasi yang keluar rel di era pemerintahan sekarang ini.

Dikatakan mantan Wapres, NKRI jangan sampai hancur sampai kiamat ditengah perjalanan demokrasi. Oleh karena itu, dalam waktu 12 jam jam sebelum tidur manusia diharapkan harus bisa mengintrospeksi diri dan harus merasa bersyukur.

“Untung saja PKI dapat ditumpas, kalau saja PKI tidak dapat ditumpas tahun 1948 dan 1965. Mungkin sampai sekarang tidak ada NKRI,” tandasnya.

Lanjut Tri, usai reformasi 19 tahun silam, bangsa Indonesia mengalami kegelisahaan. Oleh karena itu harus koreksi diri, sekarang negara tidak ada haluan. Jaman Soekarno mengeluarkan dekrit untuk kembali ke UUD 1945, kendati terbentuk UUDS 1950 dan DPR GR karena banyak yang keluar rel. Soekarno dapat menyatukan nasionalis dengan agamis, tapi komunis tidak bisa disatukan.

“Soeharto diangkat oleh MPR menjadi Presiden. Presiden mandataris MPR untuk menjalankan garis – garis besar haluan negara. Selama dipercaya terus menjabat Presiden, kalau sudah tidak percaya oleh rakyat, sulit untuk dikembalikannya. Sekarang ini negara tidak ada haluan, negara harus ada haluan, haluannya kemana ibarat perahu akan berhaluan kemana,” tandas Try Sutrisno.bdedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *