JAKARTA, Beritalima.com– Bermitra dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM), Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina menetapkan empat program unggulan untuk Daerah Pemilihan (Dapil) II Provinsi Sumatera Barat.
Bahkan, ungkap Nevi dalam keterangan tertulis kepada Beritalima.com, Selasa (10/11) pagi, beberapa program sudah berjalan dan dirasakan oleh masyarakat dan sebagian lagi masih dalam proses persiapan.
Saat ini, Nevi diamanahkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Tentu, menjadi keharusan buat saya untuk maksimal menjalankan fungsi kedewanan sekaligus membangun kerjasama dengan mitra kerja demi semata-mata kemakmuran rakyat secara merata pada pembangunan fisik maupun mental Sumber Daya Manusia (SDM) negara kita,” tutur Nevi.
Dalam realisasi programnya, Nevi mendapatkan masukkan dan aspirasi dari masyarakat, khususnya yang ada di Dapil II Provinsi Sumatera Barat. Upaya dilakukan secara maksimal untuk membangun bangsa bersama mitra-mitra terkait khususnya, dan mitra lintas komisi secara umum disesuaikan dengan kebutuhan mendesak yang ada di lapangan.
Sebagai anggota dewan, kata Nevi, dia punya keterbatasan menampung semua aspirasi karena begitu banyaknya persoalan dan luasnya area kerja. Karena itu, harus ada skala prioritas sebagai landasan bekerja dalam membangun daerah sekaligu miningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat. Setelah melakukan evaluasi, Nevi menggulirkan empat program prioritas yang menjadi panduan dan konsentrasi kerja yakni Peduli Keluarga. Regilius, Peduli Petani dan Peduli UMKM.
Peduli keluarga dalam artian fitrah sebagai ibu dan Bundo Kandung, aktivis yang juga istri Gubernur Sumatera Barat ini ingin keluarga masyarakat Minangkabau kokoh, harmonis dan berkepribadian Pancasila.
“Keluarga sebagai ikatan sosial terkecil masyarakat sangat menentukan kuat atau lemahnya bangsa kita sehingga ini perlu mendapat perhatian dari kita semua,” kata Nevi.
Diantara kegiatan yang dilakukan Nevi selalu berusaha mengingatkan kepada masyarakat untuk memprioritaskan perhatian kepada keluarga melalui seminar atau motivasi, memberikan santunan anak yatim dan dhuafa dan advokasi yang kuat pada perlindungan ibu dan anak.
Terkait dengan program religius, kata Nevi, pada dasarnya masyarakat Indonesia religius. Buktinya mereka sadar akan kewajibannya kepada Allah SWT dalam setiap kesempatan. Tersirat dan tersurat dari falsafah dasar adat Minangkabau yang berbunyi ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Namun, kalau diperhatikan nilai-nilai ini mulai pudar dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Sumatera Barat terkhusus tampak dari kalangan anak muda. Keadaan ini harus menjadi perhatian semua pihak dalam menyelamatkan para anak-anak muda, dan tentu juga harus dipahamkan pada orang tua.
Untuk mewujudkan masyarakat Minangkabau yang religius, Nevi telah merealisasi program diantraranya pembangunan dan pembinaan pada pondok-pondok tahfidz, majelis taklim/wirid ibu-ibu, serta berkontribusi pada kegiatan-kegiatan keagamaan masyarakat.
Terkait dengan peduli petani, kata Nevi, pertanian merupakan tonggak utama dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Tanpa keberadaan petani, di negara manapun di dunia akan masuk pada kekacauan karena krisis pangan. Sampai kapanpun, petani harus tetap ada dan menjadi perhatian semua pihak terutama Pemerintah sebagai tampuk tertinggi kekuasaan negara.
Namun, kata dia, ditengah vital dan pentingnya keberadaan petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional, sangat banyak petani kita yang belum sejahtera. Karena itu, Nevi mengajak siapapun, lembaga maupun perorangan yang punya sumberdaya lebih, meluruskan cara berpikir kita terhadap aset ini, terutama Pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
“Saya menaruh hormat kepada para petani dan berusaha memberikan yang terbaik untuk pertumbuhan dan eksistensi petani kita melalui ikhtiar yang bisa saya lakukan, diantaranya memberikan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) petani yang membutuhkan, mengadvokasi dan edukasi terhadap pemberdayaan dan kesejahteraan para petani termasuk keluarga tani,” jelas dia.
Walau pertanian tidak masuk mitra Komisi VI, pegiat UMKM Sumatera Barat ini selalu meluangkan waktunya dalam sepekan untuk berinteraksi dengan para petani dengan mengupayakan semua bentuk bantuan untuk kesejahteraan para petani.
Nevi juga menyadari UMKM mendominasi struktur pelaku ekonomi di negara Indonesia. Sumbangan untuk stabilitas ekonomi negara dari UMKM sangat besar, mencapai 57 persen Produk Domistik Bruto (PDB) nasional. Saat ini ada sekitar 64 juta pelaku UMKM dengan serapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total lapangan kerja yang ada di Indonesia.
Bentuk perhatian Nevi kepada UMKM adalah melalui program pelatihan yang dibutuhkan pelaku UMKM di masyarakat, memberikan bantuan yang relevan baik materi maupun immateri kepada pelaku UMKM dan bantuan advokasi kepada UMKM di lapangan.
“Semoga keempat program yang telah di tetapkan dalam kurun waktu sisa jabatan empat tahun kedepan terealisasi semua. Doa dan dukungan semua pihak akan memperlancar dan mempermudah semua tata laksana hingga pelaksanaanya. Karena sudah sebagian program telah berjalan, jadi saya sangat yakin dengan izin Allah upaya yang direncanakan ini terwujud di tengah masyarakat,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)