KLATEN, beritalima.com – Penyelenggaraan *jogo lepen*
Merupakan kumpulan dr berbagai komunitas budaya yg ada di jatinom
Pengajian yang dikemas dalam ngaji bareng merupakan sarana serawung (silaturahmi) dari seluruh umat islam tanpa membatasi organisasi keagamaan tertentu.
Pengajian ini dikemas santai tanpa meninggalkan *ruh ngaji* dan belajar agama dengan dihiasi lantunan hafalan ayat-ayat alquran dari anak-anak TPA.
Ngaji bareng ini akan diselenggarakan rutin setiap malam ahad pahing.
Pada putaran pertama yang diselenggarakan di Joglo Ash Sbomad Jatinom ini, hadir sebagai narasumber:
1. Prof. Dr. Saratri Wilonkyudho, tokoh tata kota yang juga asli Jatinom
2. Kang Herman, budayawan
3. Kang Ujang, seniman dari suku samin (blora)
4. Kyahi Budi Harjono, kyai “nyentrik” dari semarang
Dalam ngaji yang juga dihadiri oleh Muspika, ketua MUI, ketua Muhammadiyah serta tokoh islam bahkan beberapa masyarakat non muslim tersebut ada selingan lagu islami yang diiringi oleh tarian sufi keroncong Panggugah Roso, serta sesion diskusi dan dialog yang di pandu oleh Muhammad Ansori.
Sesuai dengan acara, meskipun diselenggarakan nya ngaji bareng ini dalam rangka memperingati Nuzulul Quran, tp sudut pandang dan nuansa kebudayaannya sangat kental.
Dalam kesempatan ini, prof. Dr. Saratri menyampaikan bahwa islam itu mengajarkan nilai-nilai bukan menularkan budaya arab,sehingga nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw lah yang kita teladani.
Di samping itu, kyahi Budi menyampaikan bahwa Islam itu hadir membawa rahmat dan keindahan, keindahan itu bisa dinikmati jika kita memahami dan mau bersama-sama saling menghargai baik sesama manusia maupun dengan alam semesta.